kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.290   50,00   0,31%
  • IDX 7.257   75,31   1,05%
  • KOMPAS100 1.072   13,85   1,31%
  • LQ45 846   11,73   1,41%
  • ISSI 216   3,00   1,41%
  • IDX30 435   5,37   1,25%
  • IDXHIDIV20 520   7,40   1,44%
  • IDX80 122   1,62   1,34%
  • IDXV30 124   0,62   0,50%
  • IDXQ30 143   2,07   1,47%

Pemerintah belum tahu penyandera WNI di Filipina


Jumat, 24 Juni 2016 / 16:13 WIB
Pemerintah belum tahu penyandera WNI di Filipina


Sumber: TribunNews.com | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Pemerintah masih belum mengetahui siapa yang bertanggungjawab atas penyanderaan tujuh WNI di Filipina. Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa hingga saat ini pemerintah masih mencari tahu siapa pihak yang melakukan penyanderaan WNI .

"Kami akan mencari tahu siapa yang melakukan penyanderaan ini, apa punya kaitan dengan yang kemarin atau tidak?" ujarnya di Kantor Menkopolhukam, Jakarta, Jumat (24/6/2016).

Luhut mengatakan bahwa pencarian tersebut akan dilakukan dengan cara membuka Crisis Centre yang dikepalai oleh Sesmenkopolhukam. Hal yang sama juga dikatakan oleh Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi yang mengatakan kejadian pada Senin (20/6/2016) hanya diinformasikan dilakukan oleh dua kelompok bersenjata yang berbeda.

"Saya dapat mengonfirmasi bahwa telah terjadi penyanderaan warga negara Indonesia secara dua tahap pada hari yang sama," kata Retno

Retno menjelaskan bahwa hal itu terjadi pada sekitar pukul 11.30 waktu setempat dan pukul 12.45 waktu setempat oleh dua kelompok senjata yang berbeda.

Dua kejadian tersebut terjadi pada Kapal Tugboat Charles 001 dan Kapal Tongkang Roby 152 yang membawa 13 ABK dan tujub diantaranya disandera. Sementara sisanya, sedang menuju Samarinda. "Enam yang dibebaskan, sudah menuju Samarinda," katanya.

(Amriyono Prakoso)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×