kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah belum putuskan pemberian booster vaksin Covid-19 untuk jemaah umrah


Rabu, 28 Juli 2021 / 15:15 WIB
Pemerintah belum putuskan pemberian booster vaksin Covid-19 untuk jemaah umrah
ILUSTRASI. Pemerintah belum memutuskan pemberian booster vaksin Covid-19 untuk jemaah umrah.


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah masih belum memutuskan pemberian tambahan vaksin atau booster untuk vaksinasi virus corona (Covid-19) bila nanti ada masyarakat yang hendak umrah ke Tanah Suci..

Seperti diketahui Arab Saudi tak memasukkan Sinovac sebagai vaksin Covid-19 yang diterima untuk calon jemaah umrah. Arab Saudi mensyaratkan adanya booster vaksin untuk jemaah umarh.

"Belum ada kebijakan booster, kita akan bahas dulu terkait hal ini sambil mendapatkan informasi yang lebih jelas," ujar Juru Bicara Vaksin Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (28/7).

Baca Juga: Arab Saudi mulai buka pintu umrah internasional, Kemenag: Kami masih pelajari

Sebagai informasi, pemeirntah Arab Saudi telah mengeluarkan surat edaran terkait pelaksanaan ibadah umroh tahun 1443 hijriah. Salah satunya adalah syarat jemaah telah mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Namun, hanya terdapat empat merek vaksin yang diakui pemerintah Arab Saudi. Yakni vaksin AstraZeneca, Pfizer, Moderna, dan Johnson & Johnson.

Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Khoirizi akan membahas hal tersebut dengan Kementerian Kesehatan, Satgas Pencegahan Covid-19, dan BNPB.

"Kita akan lakukan langkah koordinasi dengan Kemenkes dan pihak terkait lainnya untuk membahas persyaratan tersebut, agar kebutuhan jemaah umrah Indonesia bisa terlayani," tegasnya.

Meski begitu, Khoirizi menyebut akan tetap melakukan upaya lobi. Pasalnya, saat ini mayoritas vaksinasi yang digunakan Indonesia merupakan vaksin produksi Sinovac.

Selanjutnya: Warga Arab Saudi yang datang ke 14 negara ini akan dilarang bepergian selama 3 tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×