kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah bangun landas pacu darurat di Mentawai


Senin, 01 November 2010 / 21:35 WIB
Pemerintah bangun landas pacu darurat di Mentawai
ILUSTRASI. Pasar modal


Reporter: Hans Henricus | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Pemerintah akan segera membangun landasan darurat agar memudahkan pengiriman bantuan bagi korban musibah tsunami di kepulauan Mentawai. Landasan darurat itu berada di pulau Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai.

Menurut Menteri Perhubungan, hasil penelitian di lapangan memang ditemukan bekas landasan di pulau Pagai Selatan. Panjangnya sekitar 600 meter. "Saya sudah meminta untuk dibersihkan sehingga bisa dijadikan landasan darurat," kata Freddy di kantor Presiden, Senin (1/11).

Freddy mengatakan, tim dari Kementerian Perhubungan sedang mengevaluasi untuk menjadikannya sebagai landasan darurat. Tapi, kata Freddy, helikopter yang membawa bantuan kemanusiaan dari Padang ke Pagai Selatan bisa mendarat di landasan tersebut meski dalam proses pembersihan.

Distribusi dari kapal melalui dermaga sampai saat ini masih belum bisa dilakukan lantaran jalan masuk menuju ke lokasi penduduk yang selamat belum bisa digunakan. Menurut Freddy, jika landasan darurat itu jadi, pesawat jenis twin otter bisa mendarat di sana.

Selain itu, bantuan ke korban bencana tsunami di Mentawai hingga saat ini masih mengandalkan jalur udara, baik helikopter maupun menerjunkan bantuan lewat pesawat Hercules. Penyaluran lewat udara ini juga berlaku untuk bantuan yang dibawa dengan kapal laut. "Karena begitu masuk pelabuhan, logistik diturunkan, enggak bisa masuk ke titik pengungsi," kata mantan Menteri Kelautan dan Perikanan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×