kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Pemerintah bakal bikin tim terpadu untuk investigasi kasus TKI dan haji


Senin, 11 April 2011 / 19:56 WIB
Pemerintah bakal bikin tim terpadu untuk investigasi kasus TKI dan haji
ILUSTRASI. Pertambangan batubara PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR). Foto Dok bssr.co.id


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Pemerintah bakal membentuk tim terpadu yang bakal melakukan investigasi terhadap permasalah di dalam pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan pelaksanaan haji. Sebagaimana hasil temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Presiden SBY mengucapkan terima kasih kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang telah melaporkan hasil pemeriksaan dalam pelaksanaan pengiriman TKI dan haji. Pasalnya, kedua hal tersebut yang kini menjadi sorotan dari Pemerintah untuk diperbaiki.

"Dua hal itu yang menjadi agenda dan isu utama Pemerintah dari tahun ke tahun. Keinginan dari kita tingkatkan pengelolaanya," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) setelah menerima ikhtiar hasil pemeriksaan BPK semester II 2010, Senin (11/4).

Sebelumnya, BPK menemukan sejumlah masalah yang terjadi dalam pengiriman TKI dan pengelaksanaan haji. Sebut saja penempatan dan perlindungan TKI tidak optimal karena kompleksitasnya masalah.

Salah satunya tidak ada kebijakan yang mendukung penuh penempatan TKI di luar negeri. Kemudian untuk haji menjelaskan kelemahan itu terdapat dalam tahap pendaftaran, pelunasan dan pembatalan calon jemaah haji.

Selain masalah TKI dan pelaksanaan haji, BPK juga menyoroti usaha tambang batubara yang harus memenuhi standar lingkungan. Kemudian pembangunan infrastruktur serta penggunaan dana otonomi khusus teruatama untuk wilayah Papua dan Papua Barat. "Temuan BPK akan kita satukan untuk menetapkan kebijakan," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×