kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah bahas percepatan pembangunan kawasan industri Weda Bay Halmahera


Minggu, 04 November 2018 / 14:28 WIB
Pemerintah bahas percepatan pembangunan kawasan industri Weda Bay Halmahera
ILUSTRASI. Ilustrasi Opini - Kawasan industri dan Minat Investor


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tengah membahas percepatan pembangunan kawasan industri di Weda Bay Halmahera, Maluku. Sejumlah langkah terus dikebut agar berjalan sesuai dengan rencana.

Sejumlah pihak terlibat dalam rapat koordinator yang digelar Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman pada Jumat (2/11) yakni Bupati Halmahera Tengah Edi Langkara, Direktur Pengembangan Wilayah Industri I Kementerian Perindustrian Arus Gunawan, dan Direktur Utama PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) Xiang.

Arus mengatakan, sejumlah fasilitas di kawasan industri tersebut akan dilengkapi seperti pelabuhan, bandara hingga perumahan untuk menunjang tempat tinggal. Pada 2025 nanti, akan ada sebanyak 18.000 tenaga kerja di kawasan Weda Bay ini.

"Untuk mendukung itu semua, sehingga fasilitas yang tersedia juga lengkap, dan akan ada sarana lain juga," terang Arus di Jakarta, Jumat (2/11).

Arus menyebut, pembebasan lahan saat ini telah mencapai sekitar 75% dari 2.000 hektare dan diperkirakan akan selesai sepenuhnya di tahun depan. Hal ini juga tentu akan didukung oleh pemerintah daerah (Pemda) yang bekerjasama dengan pihak pengamanan seperti polisi, tentara dan sebagainya.

Bupati Halmahera Tengah Edi Langkara menambahkan, pembangunan bandara telah memperoleh izin dari Kementerian Perhubungan (Kemhub). Hanya saja, tinggal menunggu perizinan dari pemda.

"Lagi-lagi soal rencana tata ruang wilayah (RTRW). Makanya kami dipanggil diminta untuk konfirmasi ya, saya bilang tuntaskan dulu soal RTRW-nya. Harus ada peraturan daerah," jelas Edi di kesempatan yang sama

Edi memproyeksikan, pembangunan bandara dan pelabuhan bakal siap dikerjakan mulai 2019 setelah semua perizinan rampung. Sedangkan pembangunan pelabuhan nantinya akan berasal dari skema pembiayaan yang bisa didanai oleh pemda, APBN, maupun swasta.

"Ya bisa. Kami butuh, daerah butuh, segera percepatan investasinya, pemerintah daerah juga dilibatkan dalam proses investasi," ungkap Edi

Sekedar informasi, IWIP merupakan perusahaan patungan dari tiga investor Tiongkok yaitu Tsingshan, Huayou, dan Zhenshi. Belum lama ini perusahaan telah meresmikan groundbreaking kawasan industri ini di Weda Bay.

Kawasan industri ini menelan total investasi mencapai US$ 10 miliar, yang merupakan realisasi dari perjanjian antara Eramet Group (Prancis) dan Tsingshan. IWIP akan menjadi kawasan industri terpadu pertama di dunia yang akan mengolah sumber daya mineral dari mulut tambang menjadi produk akhir berupa baterai kendaraan listrik dan besi baja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×