kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Pemerintah anggarkan Rp 965 miliar untuk pembatasan BBM bersubsidi


Senin, 16 Januari 2012 / 14:39 WIB
ILUSTRASI. Ada beasiswa S2 ke Inggris dari British Council khusus perempuan, simak infonya. Foto: University of Glasgow.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Test Test

JAKARTA. Pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 965 miliar untuk program pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi melalui konversi ke bahan bakar gas. Anggaran itu dialokasikan hanya untuk tahap pertama program yang dimulai April mendatang.

"Anggaran yang ada untuk program konversi ke gas itu Rp 965 miliar dan masih akan disiapkan lagi untuk dana pelengkap. Tapi untuk awal anggaran segitu cukup," kata Menteri Keuangan Agus Martowardojo, Senin (16/1).

Agus menegaskan, pihaknya siap untuk terus mendukung langkah pemerintah ini khususnya dari sisi anggaran. Lebih dari itu, Agus menginginkan pembatasan BBM bersubsidi bisa lebih awal dijalankan sebelum April mendatang.

"Tapi masyarakat perlu disosialisasikan bagaimana proses, teknologi, dan keamanan. Supaya masyarakat yakin bahwa tidak saja BBM bersubsidi yang dibatasi, tapi ada alternatif Pertamax yakni dalam bentuk gas," katanya.

Karena itu, Agus menekankan standar kualitas yang tinggi untuk converter kit. Dirinya tidak menutup kemungkinan pengadaan converter kit dari dalam negeri. "Kualitas harus baik dan standar nasional Indonesia harus dijaga. Kalau bisa impor sambil industri dalam negeri mempersiapkan diri," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×