kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah anggarkan Rp 20 miliar untuk membeli karet petani


Senin, 07 Januari 2019 / 14:54 WIB
Pemerintah anggarkan Rp 20 miliar untuk membeli karet petani


Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah kembali menggencarkan program penyerapan produk karet dalam negeri melalui pencampuran karet dengan aspal. Tahun ini, pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 20 miliar untuk membeli karet yang digunakan untuk campuran aspal pembangunan jalan nasional 2019.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemhub) Budi Setiyadi mengatakan, saat ini pemerintah tengah berusaha mendorong pemanfaatan karet sebagai bahan campuran aspal.

"Anggarannya sementara sekitar Rp 20 miliar untuk satu tahun ini. Itu untuk membeli karetnya saja ya yang kemudian akan di-blended dengan aspal," ujar Budi saat ditemui usai menghadiri Rapat Koordinasi (rakor) mengenai karet di Kementerian Koordinator (kemenko) Perekonomian, Senin (7/1).

Berdasarkan rakor tersebut, Budi mengatakan, rencananya jalan-jalan negara yang akan memanfaatkan asal campuran karet tersebut sepanjang tahun ini berada di wilayah Lampung, Jambi, Medan, dan Kalimantan. Aspal campuran tersebut dipakai utamanya untuk perbaikan jalan (overlay).

Menurut data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang dibahas dalam rakor tersebut, panjang jalan yang ditangani dengan teknologi aspal karet di 2019 sepanjang 93,66 kilometer. Sementara, volume karet yang akan diserap mencapai 2.542 ton.

Ke depan, Budi bilang, pemerintah juga akan mendorong Pemerintah Daerah yang bertanggung jawab dalam mengelola, mengawasi, dan memelihara jalan kabupaten/kota maupun provinsi untuk menggunakan aspal campuran karet tersebut.

"Jadi nanti akan dilibatkan lagi (Pemda) dengan Kementerian Dalam Negeri dalam rapat selanjutnya supaya bisa mendorong pemprov, kabupaten dan kota turut menyerap karet," terang Budi.

Selain sebagai campuran aspal, Kementerian Perhubungan juga ditugaskan untuk mengkaji lebih lanjut kepentingan transportasi apa lagi yang bisa memanfaatkan produk karet dalam negeri. "Itu akan kita sampaikan di rapat selanjutnya, apa lagi selain untuk industri ban dan bantalan rel kereta," tukas Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×