kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   16.000   0,85%
  • USD/IDR 16.220   -29,00   -0,18%
  • IDX 6.915   -12,32   -0,18%
  • KOMPAS100 1.007   -0,64   -0,06%
  • LQ45 771   -2,07   -0,27%
  • ISSI 227   0,47   0,21%
  • IDX30 397   -1,97   -0,49%
  • IDXHIDIV20 459   -2,95   -0,64%
  • IDX80 113   -0,11   -0,10%
  • IDXV30 114   -0,70   -0,61%
  • IDXQ30 128   -0,64   -0,49%

Pemerintah akan mengejar pertumbuhan ekonomi 5,1%


Kamis, 09 Juni 2016 / 16:59 WIB
Pemerintah akan mengejar pertumbuhan ekonomi 5,1%


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengaku, akan berusaha untuk mempertahankan asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1%. Meskipun, dalam keputusan belanja asumsi makro RAPBN-P 2016 di Badan Anggaran (Banggar), pertumbuhan ekonomi ditetapkan 5,2%.

Bambang mengakui, angka 5,1% lebih realistis dengan mempertimbangkan berbagai faktor baik eksternal maupun internal. "Tapi kalau 5,2% yang terbaik dan keputusan akhir DPR menghormatinya," kata Bambang, Kamis (9/6) di Jakarta.

Kesempatan pemerintah untuk mengubah asumsi pertumbuhan bisa dilakukan saat pembahasan akhir asumsi makro di Banggar nanti. Rapat tersebut merupakan keputusan akhir sebelum draf RAPBN-P di bawa ke tingkat akhir, yaitu sidang paripurna untuk disahkan menjadi APBN-P 2016.

Sebagai catatan, pertumbuhan ekonomi 5,1% itu merupakan keputusan Rapat Kerja (Raker) antara Komisi XI dengan Pemerintah. Hasil rapat tersebut, seharusnya menjadi acuan utama bagi Banggar dalam memutuskan asumsi makro baik dalam tingkat panja maupun dalam tingkat Raker Banggar.

Oleh karenanya, untuk pembahasan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Kementerian/Lembaga (K/L) di beebagai komisi akan menggunakan asumsi pertumbuhan 5,1%. 

Namun, kemarin pemerintah mengubah kembali menjadi 5,2%. Perubahan asumsi itu akan mempengaruhi postur anggaran secara keseluruhan, termasuk anggaran yang diterima masing-masing K/L. Termasuk, untuk pembahasan anggaran Kementerian Keuangan, Bappenas, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pusat Statistik (BPS), yang menggunakan asumsi pertumbuhan 5,1%.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×