kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah akan bangun 3.600 rumah di perbatasan


Kamis, 27 November 2014 / 19:56 WIB
Pemerintah akan bangun 3.600 rumah di perbatasan
ILUSTRASI. Manfaat sawi putih untuk kesehatan tubuh.


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

CIAWI. Sejak 2012 lalu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah memiliki program pembangunan perumahan di daerah perbatasan Indonesia. Namun demikian, program tersebut tidak berjalan secara efektif. 

Deputi Bidang Pengembangan Kawasan Kementerian PU-Pera Agus Sumargiarto mengatakan pemerintah akan mulai menggalakkan kembali program tersebut tahun depan. Pemerintah akan membangun 3.600 unit rumah baru.

"Kemarin itu tidak signifikan, hanya (rumah) kecil-kecil. Di Nunukan itu sempat dibangun rusun," ujar Agus saat pertemuan dengan media di Wikasatrian, Ciawi, Bogor, Kamis (27/11). 

Agus mengatakan, perumahan di perbatasan dikhususkan bagi warga asal Indonesia yang bekerja di negara tetangga. Pemerintah bermaksud memfasilitasi para pekerja itu agar hidupnya tak berjauhan dengan keluarganya. Dia pun menginginkan rumah untuk pekerja itu memiliki kualitas bagus. 

"Prinsipnya, spek (rumah) kita harus lebih baik dari sana (negara tetangga)," kata Agus. 

Pemerintah, lanjut dia, akan membangun 3.600 unit rumah baru dengan kemungkinan tambahan sampai 6.000 unit. Untuk lokasi perbatasannya, Agus menyebutkan, rumah-rumah tersebut akan dibangun dengan jumlah yang disesuaikan, antara lain di Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, dan Papua. 

"Pembangunannya mulai Januari 2015. Targetnya hingga lima tahun mendatang," kata Agus. 

Untuk program tersebut, Agus menyebutkan, pemerintah menyiapkan dana Rp 1 triliun. Dia menambahkan, selain membangun rumah, pemerintah juga akan membangun infrastruktur di perbatasan, mulai jalan, drainase hingga penambahan listrik. 

"Tidak hanya rumah, tapi juga infrastrukturnya akan dibangun. Akan ada juga fasum (fasilitas umum) dan fasos (fasilitas sosial), misalnya klinik," jelas Agus. (Arimbi Ramadhiani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×