Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia
CIAWI. Sejak 2012 lalu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah memiliki program pembangunan perumahan di daerah perbatasan Indonesia. Namun demikian, program tersebut tidak berjalan secara efektif.
Deputi Bidang Pengembangan Kawasan Kementerian PU-Pera Agus Sumargiarto mengatakan pemerintah akan mulai menggalakkan kembali program tersebut tahun depan. Pemerintah akan membangun 3.600 unit rumah baru.
"Kemarin itu tidak signifikan, hanya (rumah) kecil-kecil. Di Nunukan itu sempat dibangun rusun," ujar Agus saat pertemuan dengan media di Wikasatrian, Ciawi, Bogor, Kamis (27/11).
Agus mengatakan, perumahan di perbatasan dikhususkan bagi warga asal Indonesia yang bekerja di negara tetangga. Pemerintah bermaksud memfasilitasi para pekerja itu agar hidupnya tak berjauhan dengan keluarganya. Dia pun menginginkan rumah untuk pekerja itu memiliki kualitas bagus.
"Prinsipnya, spek (rumah) kita harus lebih baik dari sana (negara tetangga)," kata Agus.
Pemerintah, lanjut dia, akan membangun 3.600 unit rumah baru dengan kemungkinan tambahan sampai 6.000 unit. Untuk lokasi perbatasannya, Agus menyebutkan, rumah-rumah tersebut akan dibangun dengan jumlah yang disesuaikan, antara lain di Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, dan Papua.
"Pembangunannya mulai Januari 2015. Targetnya hingga lima tahun mendatang," kata Agus.
Untuk program tersebut, Agus menyebutkan, pemerintah menyiapkan dana Rp 1 triliun. Dia menambahkan, selain membangun rumah, pemerintah juga akan membangun infrastruktur di perbatasan, mulai jalan, drainase hingga penambahan listrik.
"Tidak hanya rumah, tapi juga infrastrukturnya akan dibangun. Akan ada juga fasum (fasilitas umum) dan fasos (fasilitas sosial), misalnya klinik," jelas Agus. (Arimbi Ramadhiani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News