kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.144   56,00   0,35%
  • IDX 7.072   87,75   1,26%
  • KOMPAS100 1.056   15,28   1,47%
  • LQ45 830   12,75   1,56%
  • ISSI 214   1,84   0,87%
  • IDX30 423   6,75   1,62%
  • IDXHIDIV20 510   7,91   1,58%
  • IDX80 120   1,71   1,44%
  • IDXV30 125   0,55   0,45%
  • IDXQ30 141   2,04   1,47%

Pemerintah ajukan RAPBN-P pada Juli 2017


Selasa, 09 Mei 2017 / 19:05 WIB
Pemerintah ajukan RAPBN-P pada Juli 2017


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Direktur Jenderal (Dirjen) Anggaran Kementerian Keuangan (Kemkeu) Askolani mengatakan, pengajuan rancangan APBN-P 2017 kemungkinan dilakukan pada Juli mendatang. Namun, hal tersebut masih perlu menunggu data-data realisasi APBN terkini.

Askolani bilang, meski realisasi APBN memasuki kuartal kedua tahun ini membaik yang ditunjukkan dengan lebih tingginya penyerapan anggaran akhir April lalu, pihaknya tetap melakukan evaluasi setiap bulan.

Pemerintah, lanjut dia, juga akan menunggu data-data realisasi APBN hingga Mei dan melakukan analisis di Juni nanti. Dengan demikian, tidak ada aral melintang, rencananya RAPBN-P akan diajukan pemerintah pada Juli mendatang.

"Kami lihat dulu review-nya. Mungkin Juni atau Juli (RAPBN-P diajukan). Juli kalau Menteri Keuangan dan Presiden setuju," kata Askolani saat ditemui di Gedung Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Selasa (9/5).

Meski demikian, pihaknya telah mencermati sejumlah potensi perubahan yang akan diajukan dalam RAPBN-P nanti.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Suahasil Nazara mengatakan, realisasi pertumbuhan ekonomi masih sejalan dengan target pemerintah. Meski melihat adanya potensi pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari asumsi sebesar 5,1%, Suahasil melihat hal tersebut masih berada di kisaran yang sempit. Begitu juga dengan kurs rupiah yang diperkirakan rata-rata masih berada di kisaran Rp 13.300 per dollar AS.

Sementara itu, harga minyak Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) berpotensi naik ke US$ 50 per barel dari asumsi yang sebesar US$ 45 per barel. Tak hanya itu, ia juga melihat adanya potensi kenaikan pendapatan yang terdongkrak kenaikan harga minyak.

Namun, "Nanti kami hitung lagi. Kalau ICP naik kan pendapatan naik, kemudian dikalikan kurs sama liftingnya, dikombinasikan. Itu hitungan kami," kata Suahasil, Slasa (9/5).

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku pertumbuhan ekonomi sebesar 5,01% di kuartal pertama tahun ini menunjukkan kinerja perbaikan. Meski demikian, ia mengaku belum akan mengubah target pertumbuhan ekonomi yang dipatok sebesar 5,1% dalam asumsi APBN 2017.

"Masih tidak akan kami ubah," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×