kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.777.000   23.000   1,31%
  • USD/IDR 16.954   -84,00   -0,50%
  • IDX 5.976   -19,71   -0,33%
  • KOMPAS100 846   -0,80   -0,09%
  • LQ45 671   3,13   0,47%
  • ISSI 186   -0,55   -0,29%
  • IDX30 354   1,55   0,44%
  • IDXHIDIV20 432   5,16   1,21%
  • IDX80 96   0,17   0,18%
  • IDXV30 102   -0,24   -0,24%
  • IDXQ30 118   1,55   1,33%

Pemerintah abaikan kemarahan Australia


Rabu, 29 April 2015 / 14:14 WIB
Pemerintah abaikan kemarahan Australia
ILUSTRASI. Sejumlah wisatawan berkunjung di Obyek Wisata Lawang Sewu, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (9/3). Cagar budaya yang didirikan pada 1904 tersebut saat ini dikelola PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan menjadi salah satu destinasi wisata sejarah perkeretaapian favorit di Semarang. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/pd/17.


Reporter: Agus Triyono | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pemerintah menilai, sikap Australia menarik duta besarnya dari Indonesia, merupakan hal yang wajar. Australia mengambil langkah ini terkait sikap Indonesia tetap mengeksekusi mati dua terpidana narkoba berwarga negara Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.

Rencana penarikan duta besar itu dianggap lalu oleh pemerintah. "Kita juga sering begitu sama Australia, biasa saja itu," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta Rabu (29/4).

JK yakin, aksi protes yang dilakukan oleh Australia tersebut tidak akan lama. Keyakinan ini didasarkannya pada potensi kerugian yang akan dialami oleh Australia.

"Mereka yang rugi, apalagi kalau sampai berimbas kepada hubungan dagang. Sebab, kita banyak impor dari mereka," katanya.

Pemerintah Austalia melalui pernyataan yang langsung dikeluarkan oleh Perdana Menteri Tony Abbott menyatakan akan menarik duta besar mereka dari Indonesia. Rencana ini dilakukan sebagai bentuk aksi protes terhadap eksekusi mati yang dilakukan terhadap dua gembong narkoba asal Australia Andrew Chan dan Myuran Sukumaran oleh pemerintah Indonesia Rabu (29/4).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×