kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pembebesan lahan proyek tol Trans Jawa dikebut


Minggu, 10 Agustus 2014 / 17:37 WIB
Pembebesan lahan proyek tol Trans Jawa dikebut
ILUSTRASI. Kadar gula darah normal pada orang dewasa baik wanita dan laki-laki menurut GDP di bawah 126 mg/dl.


Reporter: Fahriyadi | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Hingga kini jalan tol Trans Jawa belum juga tersambung seluruhnya. Kendati begitu, pemerintah terus berupaya mempercepat pembebasan lahan sejumlah ruas agar akses jalan bebas hambatan Jakarta-Surabaya ini bisa segera tersambung.

Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Djoko Murjanto mengatakan, pemerintah menargetkan tahun 2016 jalan tol Trans Jawa sudah bisa tersambung hingga Brebes Timur.

Hal itu setelah ruas jalan tol Pejagan-Pemalang groundbreaking pada 23 Juli 2014 lalu untuk seksi I dan II. Selain itu ruas Cikampek-Palimanan pun sedang tahap pengerjaan konstruksi keseluruhan dan diperkirakan selesai pertengahan 2015.

"Pejagan-Pemalang seksi III dan IV, serta dua ruas lain yakni Pemalang-Batang dan Batang-Semarang juga akan dikebut pembebasan lahannya," ujar Djoko, kemaren.

Djoko mengaku akan mendesak Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) pemilik konsesi tol Pemalang-Batang dan Batang Semarang untuk serius menyelesaikan pembebasan lahan proyek tol ini.

Asal tahu saja, sebelum Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum berlaku awal 2015 mendatang, masalah lahan untuk proyek jalan tol menjadi tanggung jawab BUJT.

Selain mendesak BUJT selaku operator, Kementerian PU juga akan menggandeng Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo untuk ikut membebaskan lahan ini.

Djoko pun mengakui bahwa selain operator yang terlihat kurang komit, wilayah antara Pemalang-Semarang juga rumit karena banyak tanah milik kas desa yang harus dibebaskan.

Kasubdit Pengadaan Tanah Ditjen Bina Marga Kementerian PU, Achmad Herry Marzuki menambahkan komitmen BUJT untuk menggarap jalan tol ini patut dipertanyakan.

Menurutnya realisasi pembebasan lahan untuk ruas Pemalang-Batang dan Batang-Semarang masih sangat rendah. Catatan Bina Marga menyebut Batang-Semarang lahannya baru tersedia sekitar 3%.

Dia bilang jika BUJT punya komitmen, maka lahan ini bisa dibebaskan. Hal ini mengacu pada pengalaman pemerintah yang membebaskan lahan untuk jalan tol Solo-Ngawi yang menjadi porsi pemerintah atau goverment support. "Kalau uangnya ada, pembebasan lahan bisa dilakukan," katanya.

Sekedar catatan, dalam Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) umumnya BUJT akan menggunakan 30% dana pembangunan dari modal perusahaan dan 70% dari pinjaman perbankan. Untuk urusan pembebasan tanah, biasanya perbankan tak akan memberikan pinjaman, untuk itu pemerintah menyediakan dana pinjaman lewat Badan Layanan Umum (BLU) di Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dengan bunga sesuai dengan ketentuan Lembaga Penjamin Simpanan +1%.

Target penyelesaian Trans Jawa juga dipastikan mengalami kemunduran, sebelumnya Menteri PU, Djoko Kirmanto pernah menargetkan ruas Trans Jawa dari Cikampek-Brebes akan bisa tersambung pada awal 2015 dan kemudian ditargetkan agar bisa tersambung hingga Semarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×