Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemanfaatan resi gudang di Indonesia terus mengalami pertumbuhan. Merujuk data dari PT Kliring Berjangka Indonesia (PT KBI) menunjukkan bahwa capaian sampai bulan November 2021 sudah melampaui capaian di tahun 2020 lalu.
Dari data tersebut, PT KBI mencatat, tahun 2021 sampai bulan November, jumlah resi gudang yang diregistrasi mencapai 582 resi gudang yang terdiri dari 11 Komoditas, dengan total volume sebesar 12,3 Juta kg dan nilai barang sebesar Rp 484,1 miliar. Adapun dari sisi pembiayaan, sepanjang 2021 sampai bulan November telah mencapai Rp 261 miliar.
Sedangkan sepanjang tahun 2020, jumlah resi gudang yang diregistrasi mencapai 427 resi gudang yang terdiri dari 7 Komoditas, dalam volume 9,6 juta kg dengan nilai barang sebesar Rp 200,7 Miliar. Sedangkan pembiayaannya hanya mencapai Rp 93,8 Miliar.
Terkait pemanfaatan resi gudang, sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 14 Tahun 2021 yang merupakan Perubahan atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 33 Tahun 2020 tentang Barang dan Persyaratan Barang yang dapat Disimpan dalam Sistem Resi Gudang, komoditas yang dapat masuk ke Sistem Resi Gudang meliputi Beras, Gabah, Jagung, Kopi, Kakao, Karet, Garam, Lada, Pala, Ikan, Bawang Merah, Rotan, Kopra, Teh, Rumput Laut, Gambir, Timah, Gula Putih Kristal, Kedelai serta Ayam Karkas Beku.
Baca Juga: Upaya Resi Gudang Menjadi Pilar Ketahanan Pangan
Direktur PT Kliring Berjangka Indonesia Agung Rihayanto, mengungkapkan bahwa, dalam hal pembiayaan, pihaknya akan juga terus berupaya untuk mengajak lembaga pembiayaan baik bank maupun non bank untuk turut serta dalam pembiayaan resi gudang.
Selain dalam hal pembiayaan, Agung menjelaskan bahwa pihaknya akan berperan dalam konteks ketahanan pangan. "Sebagai Pusat Registrasi, ke depan, kami akan terus berupaya untuk meningkatkan peran penting dari resi gudang dalam konteks ketahanan pangan. Berbagai upaya baik itu sosialisasi, edukasi, serta kerjasama dengan berbagai pihak sebagai offtaker (stand by buyer)," katanya dalam keterangan resmi yang diterima Kontan, Kamis (16/12).
Selain itu, ia menambahkan, sistem resi gudang dapat dimanfaatkan dari sisi supply chain atau rantai pasoknya. Agung juga optimis, ke depan resi gudang akan mampu menjadi salah satu pilar dalam penciptaan ketahanan pangan nasional.
"Hal ini karena pada intinya bicara ketahanan pangan adalah tentang ketersediaan dan keterjangkauan masyarakat terhadap kebutuhan pangan. Untuk itu, dengan Sistem Resi Gudang, ketersediaan akan terjaga sehingga masyarakat mendapatkan kemudahan dalam hal mendapatkan kebutuhan pangan” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News