kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pelindo II meneken konsesi Pelabuhan Terminal Kijing


Kamis, 12 Juli 2018 / 17:30 WIB
Pelindo II meneken konsesi Pelabuhan Terminal Kijing
ILUSTRASI. Kerjasama IPC dengan Kemenhub untuk pembangunan Pelabuhan Terminal Kijing


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II)  dan Kementerian Perhubungan menandatangani perjanjian konsesi pembangunan Pelabuhan Terminal Kijing di Potianak, Kalimantan Barat. Adapun jangka waktu perjanjian konsesi itu berlangsung selama 69 tahun.

Direktur Utama Pelindo II Elvyn G. Masassya mengatakan, perencanaan pembangunan pelabuhan ini sudah dimulai sejak April 2018. Penandatanganan perjanjian ini menjadi landasan hukum bagi Pelindo II untuk membangun pelabuhan ini.

"Dengan adanya izin ini, Pelindo II dapat memulai pembangunan fisik berupa pemasangan tiang pancang baik di darat maupun di laut. Paralel menunggu waktu ditandatanganinya perjanjian konsesi, kami juga telah melakukan pekerjaan pembersihan lahan dan melakukan soil investigation survey yang disiapkan untuk pemasangan tiang pancang tersebut.” kata Elvyn, Kamis (12/7).

Sekadar informasi , penandatanganan perjanjian konsesi ini dilakukan oleh Direktur Utama Pelindo II Elvyn G. Masassya dan Kepala Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak, Bintang Novi, dengan disaksikan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.

Ruang lingkup perjanjian konsesi ini meliputi pemberian hak kepada Pelindo II untuk melakukan pembangunan dan pengusahaan jasa kepelabuhanan, termasuk pengembangan terminal beserta fasilitas pendukungnya sesuai dengan tahapan pembangunan di area konsesi.

Kemudian penetapan segmen dan objek perjanjian konsesi, pelaksanaan penyusunan dan pungutan tarif jasa kepelabuhanan di Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak. Kemudia pembayaran pendapatan konsesi dan penyerahan aset dari Pelindo II kepada Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak.

Untuk pembangunan pelabuhan ini, Pelindo II telah menunjuk PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) sebagai pelaksana dengan nilai proyek sebesar Rp 2,74 triliun. WIKA akan melakukan pembangunan terminal dari sisi konstruksi dermaga laut, port management area, jembatan penghubung, container yard serta fasilitas lainnya.

Elvyn menambahkan, total investasi yang diperlukan sebesar Rp 14 triliun. Tapi, untuk fase pertama dana yang diibutuhkan sekitar Rp 3,5 triliun. Fase ini yang ditargetkan rampung pada akhir 2019, sementara secara keseluruhan terminal sudah siap beroperasi lima tahun ke depan.

Pelabuhan ini akan memiliki empat terminal yakni, multi purpose, curah kering, curah cair, dan kontainer. Kapasitas terminalnya pun mencapai 2 juta teus dan 100 juta ton. "Tapi untuk fase pertama baru hanya 500.000 teus," tambah Elvyn.

Soal return investasinya, Elvyn bilang, pelabuhan ini sangat layak. "Karena return on investment-nya di atas tingkat bunga deposito perbankan," ujarnya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pembangunan pelabuhan ini bisa meningkatkan persaingan di daerah Kalimantan Barat. Sebab selama ini pelabuhan yang ada di sana baru ada pelabuhan Pontianak. "

Secara geografis Kalimantan Barat sangat baik, sehingga kemungkinan kegiatan industri dan ekonomi banyak sehingga ada dua titik pelabuhan yang besar selain Pontianak dan tentunya bahkan kita harapkan Kijing menjadi pelabuhan yang besar yang dimungkinkan konektivitas langsung secara internasional," imbuh Menhub.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×