Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) akhirnya mengimplementasikan Manifest Generasi III. Ini merupakan salah satu langkah meningkatkan kemudahan berusaha dan kelancaran arus barang.
Dengan sistem manifest generasi III, maka seluruh proses pengurusan dokumen manifest dilakukan secara elektronik dan dapat dilakukan 24 jam sebelumnya, adanya penambahan non-vessel operating common carrier (NVOOC) dan penyelenggara pos, perubahan data manifest (redress) bisa dilakukan secara online dan harus ada pencantuman Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Adanya pengimplementasian sistem baru ini pun disambut baik oleh para pelaku usaha. Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indionesia (Apindo) Suryadi Sasmita mengatakan, adanya sisem baru yang ditawarkan, seperti pengajuan data manifestasi yang dilakukan secara online bisa memberikan kemudahan dan kecepatan kepada pelaku usaha. Kecepatan pada proses clearance juga dianggap dapat mempersingkat proses bongkar muat barang (dwelling time) yang sekaligus mengurangi biaya logistik.
“Yang penting bagi penguasaha adalah biaya-biaya. Sekarang untuk pre clearance, begitu barang masuk sudah bisa keluar. Kalau dulu harus parkir, tunggu dokumen dalam waktu yang lama, baru bisa keluar. Tidak hanya uang saja, kita juga membutuhkan kecepatan supaya bisa bersaing dengan luar negeri,” tutur Suryadi, Senin (7/1).
Dengan adanya sistem baru ini, pelaku usaha memang bisa melakukan pengajuan data manifest 24 jam sebelum kedatangan. Dengan begitu waktu pre clearance berkurang. Clearance di bandara juga dapat dilakukan sebelum kedatangan sehingga dapat menghemat waktu clearance 2 jam hingga 8 jam.
Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi juga mengatakan hal serupa. Menurutnya, dengan sistem manifest generasi sebelumnya, proses clearance bisa lebih lama dibandingkan waktu angkut barang yang didatangkan. “Jadi kami mengapresiasi langkah ini. Ini memberikan kepastian dan inovasi,” tambah Yukki.
Segendang sepenarian, Wakil Ketua Umum Apindo Shinta Kamdani pun mengatakan, adanya manifest generasi III ini mampu meningkatkan daya saing Indonesia dengan negara lain. Apalagi, menurutnya, Indonesia selalu berhadapan dengan biaya logistik yang tinggi.
Meski begitu, Shinta mengingatkan supaya pemerintah bisa mengimplementasikan sistem baru ini dengan baik. “Pada akhirnya memang bagaimana suatu yang baik ini diimplementasikan dan dieksekusi dengan baik. Kami dari asosiasi siap memberi masukan,” tandas Shinta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News