kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.355   -190,00   -1,15%
  • IDX 6.869   82,03   1,21%
  • KOMPAS100 995   15,18   1,55%
  • LQ45 764   10,59   1,40%
  • ISSI 223   2,25   1,02%
  • IDX30 395   4,66   1,19%
  • IDXHIDIV20 461   4,56   1,00%
  • IDX80 112   1,50   1,36%
  • IDXV30 114   0,50   0,44%
  • IDXQ30 128   1,96   1,56%

Pelajaran sejarah bakal dihapus? Ini pernyataan resmi Mendikbud Nadiem


Senin, 21 September 2020 / 07:43 WIB
Pelajaran sejarah bakal dihapus? Ini pernyataan resmi Mendikbud Nadiem
ILUSTRASI. Beredar isu bahwa mata pelajaran sejarah akan dihapus dari kurkulum nasional. Namun hal itu dibantah oleh Mendikbud Nadiem.  


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beredar isu bahwa mata pelajaran sejarah akan dihapus dari kurkulum nasional. Terkait hal ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim membantahnya. Dia bilang,  penyederhanaan kurikulum tidak akan dilakukan hingga 2022. Pernyataan ini sekaligus untuk menegaskan bahwa mata pelajaran sejarah tak akan dihapus. 

"Penyederhanaan kurikulum tidak akan dilakukan sampai tahun 2022. Pada 2021, kami akan melakukan berbagai macam prototyping di Sekolah Penggerak yang terpilih dan bukan dalam skala nasional," ujar Nadiem di Jakarta, Minggu (20/9/2020), dikutip dari Antara. 

"Jadi, sekali lagi tidak ada kebijakan apapun yang akan keluar di 2021 dalam skala kurikulum nasional. Apalagi, penghapusan mata pelajaran sejarah," tambahnya. 

Nadiem menambahkan, isu soal dihapuskannya mata pelajaran Sejarah karena ada presentasi internal yang keluar ke masyarakat dengan salah satu permutasi penyederhanaan kurikulum. Dia mengatakan, pihaknya memiliki puluhan versi berbeda, sekarang yang sedang melalui FGD dan uji publik. Semuanya belum tentu permutasi tersebut yang menjadi final. 

Baca Juga: Bakal cair pekan ini, bantuan kuota internet gratis dari Kemendikbud

Nadiem menegaskan bahwa misinya sebagai Mendikbud kebalikan dari isu yang timbul (penghapusan mata pelajaran sejarah). "Saya ingin menjadikan sejarah menjadi suatu hal yang relevan untuk generasi muda dengan penggunaan media yang menarik dan relevan untuk generasi baru kita agar bisa menginspirasi mereka," ucapnya. 

Dia pun meminta masyarakat tidak meragukan komitmennya akan sejarah kebangsaan karena misinya adalah untuk memajukan pendidikan sejarah agar kembali relevan dan menarik bagi anak-anak. 

Baca Juga: Pesan Mendikbud Nadiem Makarim: Mohon kembali ke Indonesia, negara butuh Anda

"Kakek saya adalah salah satu tokoh perjuangan dalam kemerdekaan Indonesia pada 1945. Ayah dan ibu saya aktivis nasional untuk membela hak asasi rakyat Indonesia dan berjuang melawan korupsi. Anak-anak saya tidak mengetahui bagaimana melangkah ke masa depan tanpa mengetahui dari mana mereka datang," tutur Nadiem. 

Baca Juga: Program pendidikan tinggi dapat anggaran paling besar di Kemendikbud

Identitas generasi baru yang nasionalis hanya bisa terbentuk dari suatu kenangan bersama yang membanggakan dan menginspirasi. 
"Sekali lagi saya imbau masyarakat, jangan biarkan informasi yang tidak benar menjadi liar. Semoga klarifikasi ini bisa menenangkan masyarakat. Sejarah adalah tulang punggung dari identitas nasional kita. Tidak mungkin kami hilangkan," tegas Nadiem.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mendikbud: Tidak Ada Penghapusan Pelajaran Sejarah dari Kurikulum Nasional"

Editor : Diamanty Meiliana

Selanjutnya: Kemendikbud mengeluarkan kurikulum darurat untuk pembelajaran selama pandemi Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×