kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pekan I April deflasi 0,24%


Jumat, 08 April 2016 / 17:56 WIB
Pekan I April deflasi 0,24%


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Laju inflasi yang terjadi pada bulan Maret lalu, tampaknya akan terhenti bulan ini. Hasil survei pemantauan harga pada pekan pertama April 2016 oleh Bank Indonesia (BI) menunjukkan, Indeks Harga Kosumen (IHK) mencatatkan deflasi.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, hasil survei tersebut menunjukkan bahwa laju IHK mencatat deflasi sebesar 0,24% month to month (MtM). Dengan demikian, lanjut Agus, inflasi year on year (YoY) pada bulan ini berpeluang bergerak di bawah 3%.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi bulan lalu sebesar 0,19% MtM. Sementara itu, inflasi tahunan pada bulan lalu sebesar 4,45%.

“Tapi ini kan baru minggu pertama dan kita ke depan akan menghadapi bulan puasa dan lebaran. Jadi artinya kita harus sama-sama waspada,” kata Agus, Jumat (8/4).

Berdasarkan trennya, pada April tahun-tahun sebelumnya, laju IHK pun berbeda-beda. Pada April 2015, IHK tercatat inflasi 0,36%, April 2014 deflasi 0,02%, dan April 2013 deflasi 0,1%. Sementara itu, April 2012 IHK tercatat inflasi 0,21% dan April 2011 deflasi 0,31%.

Sebelumnya, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo mengatakan pada April 2016 berpotensi terjadi deflasi, bila pemerintah mampu menjaga harga komoditas terutama harga bawang dan cabai. Sebab, lonjakan harga bawang dan cabai menjadi faktor terbesar penyumbang terjadinya inflasi bulan lalu.

Selain itu, peluang deflasi bulan ini bisa didukung oleh mulainya masa panen. Di sisi lain, kebijakan pemerintah yang menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM), tarif angkutan umum, dan tarif dasar listrik juga menjadi faktor deflasi April 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×