kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Pedagang di Tanah Abang Jakarta menderita kerugian akibat demonstrasi 22 Mei


Rabu, 22 Mei 2019 / 20:52 WIB
Pedagang di Tanah Abang Jakarta menderita kerugian akibat demonstrasi 22 Mei


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Aksi demonstrasi masa yang terjadi pada hari ini, Rabu, (22/5) tak hanya berhasil melemahkan rupiah dan beberapa pusat bisnis modern di ibu kota, tapi juga aktivitas perdagangan di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Sejak dini hari, sejumlah masa mulai berkonsentrasi melakukan aksi pembakaran di bawah gedung Blok A, Pasar Tanah Abang. Aksi tersebut otomatis membuat sejumlah pedagang yang memiliki lapak di sana enggan membuka gerainya hari ini.

Arif, pedagang toko oleh-oleh haji Safa Marwah terpaksa harus menutup tokonya sepanjang hari ini. “Iya benar, seharian ini toko saya tutup karena kondisinya nggak memungkinkan. Sudah ada himbauan juga untuk menutup toko sejak hari Sabtu lalu (18/5) buat semua pedagang,” tuturnya saat dihubungi Kontan.co.id via telpon, Rabu (22/5).

Ia mengungkapkan, tidak hanya dirinya yang harus terpaksa menutup gerai hari ini, sejumlah pedagang yang kiosnya terletak di pinggir Jalan Jati Baru Raya juga menutup kiosnya. Kondisi yang tidak kondusif jadi pertimbangan utama para pedagang.

Sehari saja menutup toko, Arif menyebutkan telah mengalami kerugian sekitar Rp 7 juta. Apalagi momen bulan puasa bisa ia manfaatkan untuk mendongkrak omzet. “Ya pasti rugi, sehari bisa dapat Rp 7 juta, harus rela hilang segitu. Kalau bulan puasa gini omzet bisa segitu, kalau hari biasa hanya setengahnya,” ujarnya.

Arif mengaku belum bisa memastikan kapan akan membuka kiosnya. Ia mengatakan jika kondisi sudah membaik barulah ia berani membuka kiosnya kembali.

“Nunggu kondisi kondusif dulu, kalau nggak kondusif begini jualan juga percuma, pelanggan juga takut ke Tanah Abang,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×