kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pebisnis hotel dan restoran ingin bantuan likuiditas


Kamis, 16 April 2020 / 21:45 WIB
Pebisnis hotel dan restoran ingin bantuan likuiditas
Sebuah simbol cinta terlihat di hotel Grand Hyatt, Jakarta, Senin (13/04) sebagai simbol empati, semangat kebersamaan dalam menghadapi pandemi Covid-19. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Abdul Basith | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) meminta pemerintah bisa mengurangi beban operasional mereka yang makin berat karena terkena dampak pandemi virus korona Covid-19.

Maulana Yusran, Wakil Ketua PHRI menyatakan bantuan keringanan biaya operasional itu bisa langsung dirasakan oleh para pebisnis hotel dan restoran. Misalnya dengan menghilangkan biaya minimum pemakaian listrik dan gas yang sejauh ini masih menjadi beban dan selalu dibayarkan oleh pihak hotel dan restoran.  "Kami minta biaya ini dihilangkan karena pendapatan kami sudah minimum," katanya kepada KONTAN, Kamis (16/4).

Baca Juga: Pemerintah siapkan stimulus untuk sektor pariwisata, apa saja?

Kondisi bisnis hotel dan restoran saat ini ia klaim memang sudah mengenaskan. Rata-rata pendapatan sudah terjun bebas terpangkas 90%. Pengusaha di bidang ini merasa stimulus pembebasan pajak penghasilan pasal 21 (PPh 21) serta PPh 25 yang diberikan oleh pemerintah ia rasa belum cukup karena tidak langsung menyentuh persoalan yang dihadapi industri jasa ini.

Baca Juga: Hipmi minta agar hotel swasta dapat digunakan untuk menampung pasien virus corona

Dengan kondisi bisnis yang loyo dan sepi dari tamu hotel dan restoran membuat roda bisnis perusahaan tersebut menjadi tersendat. Ia menjelaskan yang diutamakan oleh pebisnis hotel dan restoran saat ini adalah likuiditas. Dan ia harap permintaannya cepat direalisasikan. 

Selain itu ia juga berharap pemerintah memperhatikan nasib karyawan hotel dan restoran yang banyak dirumahkan supaya mendapat bantuan langsung tunai (BLT).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×