kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

PDIP:Koalisi dengan Golkar & Demokrat terlalu dini


Rabu, 05 Februari 2014 / 21:19 WIB
PDIP:Koalisi dengan Golkar & Demokrat terlalu dini
ILUSTRASI. Nightbooks, merupakan film horor di Netflix yang memiliki cerita horor ringan dan aman ditonton bagi yang tidak memiliki nyali menonton film horor.


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menganggap tawaran koalisi yang disampaikan Partai Golkar dan Partai Demokrat masih terlalu dini diwacanakan. Pasalnya, kedua partai itu telah memiliki bakal calon Presiden masing-masing. Demikian disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristyanto, Rabu (5/2/2014).

"Meskipun demikian, kerjasama terkait dengan Pilpres akan dilakukan dengan menghormati mekanisme demokrasi masing-masing internal partai," ujar Hasto.

Hasto menuturkan, Partai Demokrat tentu beranggapan terlalu dini untuk berbicara koalisi karena Demokrat masih memiliki agenda konvensi untuk menetapkan capres dan cawapres. "Demikian pula halnya dengan Golkar," ucap Hasto.

PDI-P, kata Hasto, akan memandang secara positif terhadap upaya membangun komunikasi politik dengan parpol lain. Menurut Hasto, demokrasi di Indonesia harus dibangun dengan musyawarah mufakat dan gotong royong.

"Jadi dialog antar parpol memang menjadi bagian dari tradisi politik yang berkebudayaan. Politik yang bukan sekedar mencari kekuasaan belaka," katanya.

Sekretaris Jenderal PDI-P Tjahjo Kumolo mengatakan, pembicaraan soal koalisi baru akan dilakukan setelah pelaksanaan pemilihan legislatif (pileg). Dia menjelaskan, dengan tolak ukur hasil pileg, maka akan memudahkan melihat peta koalisi.

"Jadi sekarang, saya rasa semua sepakat untuk berkompetisi secara sehat di pileg," kata Tjahjo.

Seperti diberitakan, PDI-P kini seperti menjadi rebutan koalisi. Saat ini, PKB, Partai Golkar, Partai Demokrat, dan Partai Amanat Nasional (PAN) sudah menyatakan ketertarikannya merangkul partai oposisi tersebut.

Golkar mengklaim koalisi dengan PDI-P akan semakin memperkuat pemerintahan karena kedua partai diperkirakan memiliki suara yang signifikan. Sementara Demokrat menganggap hubungan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dapat menjadi dasar untuk mengembalikan keharmonisan kedua partai. (Sabrina Asril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×