kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.927.000   10.000   0,52%
  • USD/IDR 16.295   -56,00   -0,34%
  • IDX 7.312   24,89   0,34%
  • KOMPAS100 1.036   -2,36   -0,23%
  • LQ45 785   -2,50   -0,32%
  • ISSI 243   1,24   0,51%
  • IDX30 407   -0,78   -0,19%
  • IDXHIDIV20 465   -1,41   -0,30%
  • IDX80 117   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 118   -0,08   -0,07%
  • IDXQ30 129   -0,58   -0,45%

PDIP: Tokoh muda lebih berpeluang di Pilpres 2014


Senin, 18 November 2013 / 17:01 WIB
PDIP: Tokoh muda lebih berpeluang di Pilpres 2014
ILUSTRASI. Petugas keamanan berjaga di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Jakarta, Senin (7/3). Pho. KONTAN/Carolus Agus Waluyo/07/03/2022.


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Politisi PDI Perjuangan Tubagus Hasanudin menilai tokoh-tokoh muda memiliki peluang besar dalam Pemilihan Umum Presiden 2014. Ia yakin, calon presiden yang berasal dari tokoh-tokoh muda lebih menarik bagi masyarakat pemilih di tahun depan.

Lebih jauh, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat ini menuturkan, ambisi tokoh-tokoh senior untuk maju sebagai calon presiden tak akan ada gunanya. Bahkan ia menganggap semua usaha akan sia-sia dan membuang-buang waktu, energi, serta biaya.

"Siapa pun yang senior enggak akan terpilih, itu hanya buang uang. Lebih baik tokoh muda saja yang muncul," kata Hasanudin dalam sebuah diskusi bertajuk "Menyoal Rekrutmen Ideal Kepemimpinan Nasional", di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (18/11/2013).

Secara pribadi, Hasanudin beranggapan bahwa seorang calon pemimpin harus memenuhi tiga syarat utama. Syarat tersebut adalah, pertama, kredibilitas. Ia menjelaskan, kredibilitas merupakan fondasi penting bagi seorang pemimpin yang tak dapat dibangun dalam waktu singkat.

"Ini diperhatikan rakyat dari awal sampai mencalonkan jadi capres atau cawapres. Jujur, visioner, cerdas, tegas, ikhlas, dan tekun," ujarnya.

Kedua, Wakil Ketua Komisi I DPR ini menyatakan bahwa calon pemimpin harus mampu mengendalikan emosinya. Pasalnya, pemimpin akan menemukan banyak masalah yang belum tentu dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Dalam posisi sulit, semua pemimpin idealnya selalu menebar emosi yang positif, bukan memancarkan gelombang emosional.

"Terakhir, pemimpin harus memiliki kompetensi. Mampu menganalisis, mampu merencanakan, dan punya kemampuan intelektual," ujarnya.

Hasanudin juga memberikan catatan masalah yang harus menjadi prioritas untuk calon pemimpin mendatang, yaitu harus mampu menyelesaikan intoleransi, mampu menegakkan hukum dan memberantas korupsi, menyelesaikan konflik pertanahan, menyelesaikan masalah ketenagakerjaan dan perlindungan TKI, menjamin pertumbuhan ekonomi yang adil dan merata, serta mampu mewujudkan pemerintahan yang bersih. (Ihsanuddin/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×