CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.477.000   -5.000   -0,34%
  • USD/IDR 15.805   22,00   0,14%
  • IDX 7.348   25,99   0,35%
  • KOMPAS100 1.126   5,88   0,53%
  • LQ45 892   7,94   0,90%
  • ISSI 223   0,46   0,21%
  • IDX30 458   4,81   1,06%
  • IDXHIDIV20 549   3,52   0,65%
  • IDX80 129   0,80   0,62%
  • IDXV30 138   0,62   0,45%
  • IDXQ30 152   0,85   0,57%

PDIP: Samad dan Kalla punya keunggulan


Sabtu, 10 Mei 2014 / 16:49 WIB
PDIP: Samad dan Kalla punya keunggulan
ILUSTRASI. Intraco Penta (INTA) optimistis akan mencapai pertumbuhan kinerja yang baik pada tahun 2023 kendati dibayangi ancaman resesi. Dok. INTA


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) memastikan bahwa calon presidennya, Joko Widodo (Jokowi), akan didampingi oleh figur yang tepat.

Figur tersebut bukan hanya akan memaksimalkan upaya pemenangan, tapi juga dijamin solid menjalankan pemerintahan saat menang di pilpres nanti.

Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, sejumlah figur yang digodok untuk mendampingi Jokowi telah diplot berdasarkan dengan agenda permasalahan nasional yang dianggap harus cepat diselesaikan. Tapi Hasto tak mengungkapkan figur yang dimaksudnya.

"Ada argumentasinya. Tokoh yang muncul bisa jadi bagian dari penyelenggaraan negara. Nama-nama yang muncul bukan nama sembarangan," kata Hasto, saat dihubungi, Sabtu (10/5).

Saat dipertegas bahwa opsi bakal calon pendamping Jokowi telah mengerucut pada Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Hasto enggan menjawabnya.

Tapi berdasarkan penilaiannya, kedua figur itu memiliki keunggulan di bidangnya masing-masing.

Ketika agenda besar pemerintah selanjutnya adalah pemberantasan korupsi, kata Hasto, sosok Abraham dianggapnya paling layak untuk mendampingi Jokowi.

Tapi jika agenda besarnya adalah untuk percepatan pembangunan dan pemerataan ekonomi, maka Kalla dianggapnya layak menjadi bakal cawapres Jokowi.

"Siapa cawapresnya bisa dicari berdasarkan masalah yang ingin diselesaikan. Kita menyiapkan kepemimpinan nasional yang bukan bagi-bagi kursi," tandasnya.

Jokowi mulai membuka isyarat mengenai bakal cawapresnya. Opsi dianggap mengerucut pada figur asal Makassar, Abraham dan Kalla, setelah Jokowi mengatakan pilihannya tertuju pada figur dari luar Jawa saat ia akan berangkat menuju Makassar. (Indra Akuntono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×