Sumber: TribunNews.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso mendapat kritik keras dari para politisi PDI-Perjuangan. Pasalnya Priyo mengundang Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang kini tengah menghadapi konflik internal dengan Wakilnya Wisnu Sakti Buana yang berasal dari kader PDIP.
Kritikan itu diantaranya datang dari Wakil Ketua Komisi II DPR dari PDIP Arif Wibowo. "Kelihatannya ini dieksploitasi secara politis. Sebenarnya bagi kami masalah Bu Risma sudah selesai sebab yang usung beliau jadi walikota kan PDIP," kata Arif.
Yang lebih membingungkan lagi karena Priyo mengundang Risma atas inisiatif pribadi, tidak dibicarakan dengan pimpinan DPR lainnya.
"Nanti kalau ketemu Priyo kami akan tanyakan. Priyo ini panggil Bu Risma apa relevansinya? Risma bilang dipanggil DPR, tetapi Pak Priyo bilang Risma mau menghadap," kata Arif.
Arif mempertanyakan motif pribadi Priyo panggil Risma ke DPR. Apalagi dengan mengundang banyak wartawan meliput pertemuan mereka pada 20 Februari 2014 lalu di Gedung DPR.
Nah, setelah Risma giliran Priyo "menempel" Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi.
Priyo tampak berada dekat Jokowi ketika ribuan buruh menghadiri HUT ke-41 Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) di Istora Senayan, Selasa (25/2/2014), kemarin. Selain berjoget di depan ribuan buruh yang hadir di acara itu, keduanya sempat mengobrol singkat.
Nama Priyo Budi Santoso oleh segelintir lembaga survei disebut sebagai calon wakil presiden alternatif. Berdasarkan temuan Survey dan Polling Indonesia (SPIN), 23 Februari 2014 lalu Priyo disebut sebagai calon wakil presiden yang cocok dipasangkan dengan Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. (Hasanudin Aco)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News