kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

PDIP: Pansus pilpres mengada-ada


Senin, 25 Agustus 2014 / 21:29 WIB
PDIP: Pansus pilpres mengada-ada
ILUSTRASI. Softex luncurkan video pendek Ana and The Red Wings sebagai kampanye soal edukasi menstruasi di Sarinah, Jakarta Jumat (10/3).


Reporter: Fahriyadi | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Wacana pembentukan panitia khusus (pansus) pemilihan presiden (pilpres) di ranah parlemen yang digagas kubu pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa ditanggapi santai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDI-P, Budiman Sudjatmiko mengatakan bahwa langkah yang tengah digulirkan kubu koalisi merah putih terlalu mengada-ada dan justru memperpanjang persoalan yang ada.

"Barangkali publik lelah disuguhkan panggung proses politik selama berbulan-bulan dan ketika Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Mahkamah Konstitusi (MK) telah mengeluarkan keputusan, publik berharap semuanya sudah bisa kondusif," ujar Budiman kepada KONTAN, Senin (25/8).

Menurutnya tak selayaknya kubu pasangan calon presiden yang kalah memanfaatkan pentas parlemen sebagai ajang untuk memperpanjang masalah yang sejatinya baru saja selesai.

Dia bilang saat ini publik tengah menantikan proses transisi pemerintahan dari presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada presiden terpilih, Joko Widodo (Jokowi).

"Ini sudah jelas adalah permainan para elite politik di kubu Prabowo-Hatta, karena publik sudah tak lagi mempersoalkan hasil pilpres," katanya.

Lebih jauh, Budiman tidak yakin jika pembentukan pansus pilpres hanya sekedar untuk membenahi sekaligus sebagai pembelajaran proses dan tahapan pemilu yang dianggap penuh masalah. Menurutnya pasti ada agenda lain yang coba disisipkan dalam pansus pilpres ini.

Dia justru meminta para elite di kubu Prabowo-Hatta untuk memberikan pembelajaran politik kepada publik dengan menerima hasil putusan KPU dan MK tanpa ada lagi upaya membuat kegaduhan politik baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Undang-Undang Kepailitan Dan PKPU Indonesia KONTAN DIGITAL PREMIUM ACCESS

[X]
×