Sumber: Kompas.com | Editor: Tendi Mahadi
Presiden perlu turun tangan
Kak Seto menjelaskan, dirinya sudah beberapa kali memohon untuk menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membicarakan tentang ratifikasi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau atau Framework Convention on Tobacco Control (FCTC).
Hal tersebut dilakukan guna mengendalikan tentang persoalan tembakau. "Indonesia satu-satunya negara di Asia Pasifik yang belum meratifikasi FCTC tersebut, bila sudah diratifikasi maka iklan rokok tidak boleh ada lagi," terangnya.
Baca Juga: Soal audisi PB Djarum yang terhenti, Erick Thohir bakal turun tangan
Kendati demikian, sudah banyak Bupati dan Wali Kota yang melarang iklan rokok di daerah mereka. Namun, Kak Seto juga mengkritisi beberapa Bupati dan Wali Kota yang masih memanfaatkan iklan rokok dengan menggunakan anak-anak sebagai alat.
Menurut Kak Seto, yang terpenting adalah pihak PB Djarum segera duduk bersama dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) dalam menyelesaikan permasalahan ini.
Jangan sampai pembinaan atlit usia muda khususnya bulutangkis terputus hanya gara-gara permasalahan iklan.
Baca Juga: Begini komentar Susy Susanti terhadap audisi PB Djarum yang berhenti tahun depan
Selain itu, ia juga menekankan bahwa masyarakat jangan menyalahkan dan menuding KPAI sebagai penyebab tidak bisanya anak-anak mewujudkan cita-cita sebagai pebulu tangkis. Menurutnya, tujuan dari KPAI adalah mencari jalan terbaik untuk semua pihak. (Dandy Bayu Bramasta)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PB Djarum Hentikan Audisi Tahun 2020, Kak Seto: Kayak Anak Kecil"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News