Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program kartu prakerja menjadi salah satu program yang diusung Presiden Jokowi di periode 2020-2024. Hingga saat ini, pemerintah masih menyusun payung hukum untuk melaksanakan program kartu prakerja.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono pun mengatakan, Peraturan Presiden (Perpres) kartu prakerja saat ini masuk dalam tahap finalisasi. Dia menargetkan, tahap finalisasi akan rampung pekan depan.
"Kita sebenarnya kita sudah memfinalisasi rancangan perpres. Ini sudah sekian bulan dirumuskan. Mudah-mudahan minggu ini selesai," ujar Susiwijono, Selasa (18/2).
Baca Juga: Program kartu prakerja terbuka untuk lulusan manapun
Susiwijono mengakui, penyelesaian perpres tersebut molor dari target awal. Menurutnya, finalisasi perpres ini seharusnya rampung pada Desember tahun lalu. Namun, dia menjelaskan, adanya dinamika pembahasan antar kementerian/lembaga membuat koordinasi mudah dilakukan.
Lebih lanjut, Susiwijono mengatakan adanya program kartu prakerja ini bertujuan meningkatkan kompetensi pencari kerja. Diharapkan, dengan adanya program ini, calon pekerja yang baru memasuki pasar kerja atau orang yang mengalami penghentian hubungan kerja bisa mendapatkan serta meningkatkan keterampilan yang dimiliki, sehingga sesuai dengan permintaan industri.
Tidak hanya didorong untuk mendapatkan pekerjaan baru, calon pekerja ini juga diharapkan bisa mendapatkan kompetensi untuk berwirausaha.
Sementara, untuk program kartu prakerja telah dianggarkan Rp 10 triliun dengan target penerima manfaat 2 juta orang. Untuk mengelola program kartu prakerja ini, ada project management office (PMO) yang dipilih.
PMO ini bertugas membuat ekosistem untuk menghubungkan stakeholder terkait mulai dari pemerintah, lembaga pelatihan, tenaga kerja, bank, job portal, platform digital, fintech dan lainnya.
Baca Juga: Moeldoko bantah kartu prakerja untuk gaji pengangguran
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News