Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersyukur KTT ke-42 ASEAN telah berhasil diselenggarakan dengan lancar dan dengan hasil yang baik. Dari pertemuan tersebut menghasilkan beberapa kesimpulan, salah satunya terkait ekonomi.
“Terkait penguatan kerja sama ekonomi. ASEAN sepakat untuk membangun ekosistem mobil listrik dan menjadi bagian penting dari rantai pasok dunia. Sehingga hilirisasi industri menjadi kunci,” ujar Jokowi dipantau dari Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (11/5).
Selain itu, implementasi transaksi mata uang lokal dan konektivitas pembayaran digital antar negara sepakat untuk diperkuat.
Baca Juga: Bandara I Gusti Ngurah Rai Siapkan 18 Lokasi Parkir Pesawat Delegasi KTT Asean
“Ini sejalan dengan tujuan dengan sentralitas ASEAN supaya ASEAN semakin kuat dan semakin mandiri,” ucap Jokowi.
Kesimpulan lainnya adalah hal yang menyangkut kepentingan rakyat menjadi perhatian penting para pemimpin, termasuk perlindungan pekerja migran dan korban perdagangan manusia.
“Saya mengajak negara-negara ASEAN untuk menindak tegas pelaku-pelaku utamanya,” ujar Jokowi.
Selanjutnya, terkait Myanmar. Jokowi menyatakan, pencideraan terhadap nilai-nilai kemanusiaan tidak bisa ditoleransi dan five point consensus memandatkan ASEAN harus engage dengan semua stakeholders. Inklusivitas harus dipegang kuat oleh ASEAN karena kredibilitas ASEAN sedang dipertaruhkan.
Baca Juga: Apa Saja Menu Gala Dinner KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo?
Jokowi menyatakan, Indonesia siap berbicara dengan siapa pun, termasuk dengan junta militer Myanmar dan seluruh stakeholder di Myanmar. Hal itu untuk kepentingan kemanusiaan. Jokowi menegaskan bahwa engagement bukan recognition. Melakukan pendekatan bukan berarti memberikan pengakuan.
Sehingga dirinya tadi menyampaikan di pertemuan bahwa kesatuan ASEAN sangat penting. Tanpa kesatuan akan mudah bagi pihak lain untuk memecah ASEAN.
“Tidak boleh ada pihak di dalam atau di luar ASEAN yang mengambil manfaat dari konflik internal di Myanmar. Kekerasan harus dihentikan dan rakyat harus dilindungi,” tegas Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News