kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.220   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Pasar obligasi kita tumbuh tertinggi di Asia Timur


Kamis, 20 Maret 2014 / 15:10 WIB
Pasar obligasi kita tumbuh tertinggi di Asia Timur
ILUSTRASI. Gilang Widhia Pramana atau yang kerap disapa Juragan 99 mengundurkan diri sebagai Presiden Arema FC.


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Bank Pembangunan Asia (ADB) mencatat, pertumbuhan pasar obligasi Indonesia merupakan yang tertinggi di antara sembilan negara "emerging East Asia".

Dalam laporan Asia Bond Monitor,  kesembilan negara berkembang kawasan Asia Timur yang dimaksud ADB, yakni Republik Rakyat China, Hongkong, Indonesia, Republik Korea, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

"Untuk total bond market, angka tertinggi pertumbuhan yaitu 20 persen, di Indonesia. Pertumbuhan bond market tahun lalu tercepat 20 persen. Government bond (obligasi pemerintah) pertumbuhan tercepat 21 persen, terjadi di Indonesia. Untuk corporate bond tercepat 31 persen terjadi di China," kata Kepala Kantor Integrasi Ekonomi Regional ADB Iwan Jaya Azis di Jakarta, Kamis (20/3/2014).

Iwan melaporkan, pada akhir kuartal IV 2013, pasar obligasi Indonesia tumbuh tercepat kedua di kawasan setelah Vietnam. Pasar obligasi Indonesia tumbuh 6,8 persen di kuartal IV 2013 dan 20,1 persen year on year menjadi 108 miliar dollar AS.

"Obligasi pemerintah tumbuh 7,9 persen dalam kuartal ini dan tumbuh 20,9 persen dibandingkan tahun lalu, menjadi 90 miliar dollar AS. Obligasi korporasi tumbuh 1,5 persen dalam kuartal ini dan 16,4 persen dibandingkan tahun lalu menjadi 18 miliar dollar AS," papar Iwan.

Lebih lanjut, Iwan menjelaskan, pada dasarnya pasar obligasi domestik di negara kawasan Asia Timur telah mampu bertahan menghadapi volatilitas pasar yang terjadi belakangan ini. Akan tetapi, risiko akan terus meningkat dan negara-negara di kawasan harus tetap siap menghadapinya.

"Data ekonomi yang bagus, imbal hasil yang menarik, serta pulihnya nilai tukar sejumlah mata uang menunjukkan bahwa Asia masih menjadi tempat terbaik untuk investasi. Namun demikian, risiko penularan krisis kini lebih tinggi dari sebelumnya," ungkap dia. (Sakina Rakhma Diah Setiawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×