Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Pemerintah tidak akan berjuang sendiri dalam meloloskan Rancangan Undang-undang tax amnesty alias pengampunan pajak. Partai-partai pendukung pemerintah masih berkomitmen untuk menyetujuinya.
Salah satu partai politik yang masih setia mengawal RUU tax amnesty adalah Partai Amanat NAsional (PAN).
Sekretaris Jenderal PAN Eddy Suparno mengatakan, pihaknya masih dalam posisi mendukung program pemerintah, termasuk RUU tax amnesty.
Apalagi, keberadaan RUU tax amnesty sangat strategis bagi keuangan negara, dan program pembangunan nasional. Tanpa tax amnesty, pemerintah akan kesulitan mendapatkan penerimaan negara untuk membiayai pembangunan.
Namun demkian, daikui Eddy, tarik ulur antar kepentingan satu partai dengan partai lainnya akan membuat upaya ini tidak mudah.
Sebab, ada partai-partai yang secara nyata menolak atau bahkan menyandera RUU ini, untuk kepentingan lain seperti bargain dalam pembahsaan revisi UU Komisi Pemberantasan Korupsi.
Pemerintah sendiri menolak revisi ini dilakukan. “Kami optimis, akan merapatkan barisan demi disetujuinya tax amnesty,” kata Eddy kepada KONTAN, Selasa (8/3).
Namun, diakuinya, perlu dialkukan pendekatan-pendekatan agar persepsi antara partai pendukung pemerintah sama terkait kedua RUU ini. Oleh karenanya, pembicaraan-pembicaraan antara politisi harus lebih sering dilakukan.
Seperti yang diungkapkan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, bahwa pemerintah sudah melakukan pembicaraan dengan sejumlah tokoh partai politik.
“(Tokoh) yang paling tinggi, kurang tinggi, setengah tinggi, semua sudah dilakukan,” kata Bambang, Selasa (8/3) di Jakarta.
Namun, kalaupun akhirnya harus kandas. Bambang mengaku sudah menyiapkan scenario lain untuk menjaga kondisi defisit anggaran. Tetapi, upaya pemerintah ini setidaknya mendapat dukungan dari beberapa partai politik, salah satunya Partai Amanat Nasional (PAN).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News