kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.928.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Para Mantan Duta Besar Bentuk Forum Duta Besar


Selasa, 06 April 2010 / 11:10 WIB


Reporter: Teddy Gumilar | Editor: Tri Adi

JAKARTA. Para mantan duta besar sepakat mendirikan Forum Duta Besar RI. Pembentukan forum ini untuk menjadi saluran bagi para mantan duta besar ini untuk menyumbangkan pemikiran dan pengalamannya untuk kepentingan pelaksanaan politik luar negeri dan diplomasi Indonesia, maupun untuk menjadikan masalah politik luar negeri dan praktik diplomasi sebagai bahan pembahasan ilmiah dann diskusi di lembaga pemerintahan.

“Ada lebih dari 200 duta besar RI yang mantan kepala perwakilan di KBRI maupun di Perutusan Tetap RI (PTRI) untuk PBB yang berminat untuk memberikan sumbangan pemikirannya,” ujar Abdul Irsan, mantan duta besar Indonesia untuk Belanda dan Jepang.

Forum ini nantinya akan memberikan masukan secara rutin kepada Kemenlu. Untuk itu akan diadakan pertemuan rutin dua bulanan dengan Kemenlu. “Pertemuan ini untuk menyampaikan masukan dari forum dan meng-update apa yang dilakukan Deplu,” kata Abdul.

Mantan Duta Besar Indonesia untuk Kanada Hasyim Djalal menyatakan, ada beberapa persoalan diplomasi yang selama ini dihadapi pemerintah. Di antaranya, diplomasi dalam hal yang berkait dengan lingkungan. Diplomasi ekonomi terkait perjanjian ekonomi, dan diplomasi perbatasan dengan negara tetangga. “Ini adalah isu-isu diplomasi yang ramai diperbincangkan dalam beberapa tahun terakhir di dunia internasional,” ujar Hasyim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×