Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015 sudah memasuki tingkat panitia kerja di masing-masing komisi DPR RI. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan kemungkinan dalam pembahasan itu akan membicarakan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM).
Agus bilang penyesuaian harga BBM bersubsidi akan mempengaruhi tingkat laju inflasi di tahun 2015. "Akan ada penyikapan tentang administered price atau tidak," ujar Agus, Senin (1/9).
Seperti diketahui, kenaikan harga BBM bersubsidi merupakan salah satu faktor administered price, yang bisa emngerek tingkat laju inflasi. Sejauh ini, menurut Agus laju inflasi tahun 2015 akan berada di level 4% plus minus 1%.
Nah, jika asumsi tingkat laju inflasi berubah maka akan mempengaruhi struktur dan postur anggarannya. Namun Agus enggan berspekulasi, apakah akan ada kenaikan harga BBM bersubsidi atau tidak.
Ia juga menolak menjelaskan bagaimana tingkal elastisitas kenaikan harga BBm bersibsidi terhadap inflasi tahun 2015. "Saya hanya bicara itu mungkin akan dibahas dalam panja," tegasnya.
Sementara itu, salah satu anggota Komisi XI dari fraksi Partai demokrasi Indonesia Perjuangan, Maruara Sirait menolak menjelaskan, apakah akan mengajukan opsi kenaikan harga BBM bersubsidi.
Menurutnya, masalah subsidi BBm ini memang cukup menyulitkan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), yang telah terpilih sebagai presiden RI. Namun demikian, dalam mengatasi masalah itu fraksinya akan menjadikan opsi kenaikan harga BBM bersibsidi pilihan terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News