kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pandemi Covid-19 Beri Tekanan Berat ke BUMN Karya


Rabu, 28 September 2022 / 17:48 WIB
Pandemi Covid-19 Beri Tekanan Berat ke BUMN Karya
ILUSTRASI. Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pandemi Covid-19 memberikan tantangan berat bagi industri konstruksi termasuk BUMN karya dalam jangka menengah.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 berdampak ke badan usaha milik negara (BUMN) sektor konstruksi atau BUMN karya.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pandemi Covid-19 memberikan tantangan berat bagi industri konstruksi termasuk BUMN karya dalam jangka menengah.

"Ada dua isu, pertama, karena utang mereka yang tinggi. Kedua, karena jumlah kontrak baru menurun," terang Tiko, sapaan akrab Kartika dalam konferensi pers Kinerja Portofolio BUMN Tahun 2021 di kantor Kementerian BUMN, Rabu (29/9).

Ia mencontohkan, PT Waskita Karya (Pesero) Tbk. Tiko menjelaskan, sebelumnya Waskita mendapat penugasan untuk menyelesaikan 12 ruas tol hingga 14 ruas tol. Sebagian tol tersebut sudah didivestasikan.

Baca Juga: Kementerian BUMN Serius Rapikan Dana Pensiun Pelat Merah, Berikut Rencananya

Sementara tantangan terberatnya saat ini yaitu menyelesaikan tol eksisting seperti Tol Becakayu, Tol Bocimi dan Tol Kapalbetung.

Tiko menyampaikan, saat ini Kementerian BUMN tengah berupaya mengatasi tantangan berat itu. Untuk PT Waskita Karya (Persero) Tbk, pemerintah sebelumnya telah menyuntikkan modal Rp 10 triliun. Pemerintah akan kembali menyuntikkan modal ke Waskita Karya Rp 3 triliun.

"Pemerintah telah melakukan injeksi Rp 10 triliun pada rights issue yang lalu. Saat ini, ada proses untuk injection rights issue kedua di kisaran Rp 3 triliun dan masih ada penjaminan sekitar Rp 7 triliun dari pemerintah," jelasnya.

Tiko mengatakan, saat ini Kementerian BUMN terus memantau arus cashflow Waskita Karya.

Tantangan berat juga tengah dihadapi PT Wijya Karya (Persero) Tbk dan PT PP (Persero) karena penjualan properti tengah lesu.

"Sebelum pandemi Covid - 19, kedua perusahaan itu aktif investasi, baik dalam bentuk land bank maupun hight rise building, sementara saai ini penjualan melemah," kataTiko.

Baca Juga: Erick Thohir: 70% PMN untuk Penugasan BUMN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×