kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Pakar epidemiologi: Belum jelas kapan puncak pandemi Covid-19 di Indonesia


Kamis, 10 September 2020 / 22:13 WIB
Pakar epidemiologi: Belum jelas kapan puncak pandemi Covid-19 di Indonesia
ILUSTRASI. Petugas yang mengenakan kostum berbentuk virus corona membawa poster saat sosialisasi penggunaan masker di kawasan Sarinah


Sumber: Kompas.com | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pakar Epidemiologi Universitas Airlangga Laura Navika Yamani menilai, situasi penularan Covid-19 di Indonesia saat ini masih belum jelas. Artinya, belum dapat dipastikan kapan puncak pandemi dan penambahan kasus positif yang fluktuatif. 

"Belum jelas kapan puncaknya, belum jelas berapa penambahan selanjutnya dan belum terlihat kapan akan menurun," ujar Laura saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (10/9). 

Dia mencontohkan, pada Kamis ini penambahan kasus positif Covid-19 mencapai 3.861 kasus. 

Penambahan pada hari ini merupakan yang tertinggi selama pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia. 

Bukan tidak mungkin, dalam beberapa hari mendatang penambahan kasus harian mencapai 4.000-an kasus. 

Baca Juga: DKI Jakarta masuk zona merah, Satgas Penanganan Covid-19 sepakat PSBB total

"Bisa jadi dalam beberapa hari mendatang seperti itu. Kalau kita melihat, kondisi perkembangan Covid-19 di Indonesia masih kabur," lanjut Laura. 

Ke depannya, dia menilai pemerintah perlu melihat hasil dari penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang akan kembali diberlakukan di DKI Jakarta. 

Laura mengingatkan, saat ini sekitar satu pertiga kasus positif Covid-19 secara harian disumbangkan oleh DKI Jakarta. 

Sehingga, jika PSBB di DKI menunjukkan hasil positif, maka perlu ada evaluasi lanjutan dari pemerintah.   

Laura menuturkan, keberhasilan menekan kasus positif di DKI Jakarta juga ikut berpengaruh kepada berhasil atau tidaknya pemerintah menekan laju penularan Covid-19 secara nasional.

"Ke depannya jika berhasil, perlu ada evaluasi yang tentu bisa menjadi contoh bagi daerah lain," tambah Laura. 

Diberitakan, hingga Kamis (10/90) ini, pemerintah menyatakan bahwa penularan virus corona masih terjadi di masyarakat. 

Hal itu menyebabkan kasus Covid-19 di Tanah Air terus bertambah. 

Baca Juga: DKI Jakarta mau PSBB lagi, ini permintaan pengusaha mal

Bahkan, penambahan kasus barunya masih dalam jumlah tinggi. Data pemerintah pada Kamis pukul 12.00 WIB memperlihatkan ada penambahan 3.861 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. 

Ini merupakan rekor tertinggi terkait jumlah penambahan kasus Covid-19 dalam sehari. 

Penambahan itu menyebabkan kasus Covid-19 di Indonesia kini tercatat sebesar 207.203 orang, sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.

Selanjutnya: Indonesia serukan kerja sama ASEAN dan AS untuk pengembangan vaksin corona (Covid-19)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul: "Pakar Epidemiologi: Belum Jelas Kapan Puncak Pandemi Covid-19 di Indonesia"

Penulis : Dian Erika Nugraheny
Editor : Kristian Erdianto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×