kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pajak dari revaluasi aset 2015 capai Rp 20 triliun


Senin, 11 Januari 2016 / 15:14 WIB
Pajak dari revaluasi aset 2015 capai Rp 20 triliun


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan (Kemkeu) berhasil mengumpulkan penerimaan pajak penghasilan (PPh) final dengan tarif 3% atas revaluasi aset yang diajukan selama 2015 lebih dari target.

Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi mengatakan, sejak awal disosialisasikan hingga 31 Desember lalu pihaknya berhasil mengumpulkan penerimaan dari insentif tersebut sekitar Rp 20 triliun.

"Dari revaluasi aset sekitar Rp 20 triliun, Rp 10 triliun dari BUMN," kata Ken saat konferensi pers di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Senin (11/1).

Lebih lanjut menurut Ken, Rp 9 triliun sisanya berasal dari revaluasi aset yang diajukan oleh wajib pajak badan swasta. Sedangkan sebesar Rp 7 miliar berasal dari revaluasi aset yang diajukan oleh wajib pajak orang pribadi. Sayangnya, ia enggan memperinci wajib pajak-wajib pajak yang dimaksud.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, masih ada kesempatan bagi wajib pajak badan BUMN maupun swasta dan orang pribadi untuk melakukan revaluasi asetnya. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 191/2015 tentang penilaian kembali aktiva tetap tahun 2015, tarif PPh final revaluasi aset semester pertama 2016 sebesar 4% dan semester kedua 6%.

Bambang meyakini, penerimaan pajak dari revaluasi aset tahun ini cukup besar. Sebab, masih ada separuh dari total BUMN yang belum mengajukan revaluasi aset.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×