Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Blusukan merupakan hobi dari Presiden Joko Widodo, dalam rangka untuk mengetahui aspirasi rakyat dan meninjau kesiapan dari pembangunan infrastruktur. Tradisi ini ternyata diikuti oleh anak buahnya.
Dierktur Jenderal Pajak (DJP), Ken Dwijugiasteadi juga melakukan blusukan ke pasar Tanah Abang. Tujuannya yaitu untuk mengajak para UKM atau pedagang yang berada di pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara tersebut untuk ikut berpartisipasi dalam program amnesty pajak.
Dalam blusukannya, Ken selain ditemani jajaran di DJP juga ditemani oleh Developer Pasar Tanah Abang Blok A dan B Djan Farid. Mereka menyusuri 6 lantai di Blok A dan B dan menemui beberapa pedagang untuk mensosialisasikan tax amnesty dan mengajak untuk mengikutinya.
"Tujuan kami di sini adalah memberikan hak kepada semua pengusaha. Saya enggak underestimated terhadap pengusaha yang ada di sini, seolah-olah ini pengusaha kecil," ujar Ken.
Sosialisasi pertamakali dilakukan di lantai 3A bolk B. Disana Ken beserta rombongan mengunjungi dua toko tekstil salah satunya yaitu milik dari Wendy (35). Dia merupakan pedagang pakaian anak kecil, saat ditanyai terkait program amnesty pajak dia bilang "programnya sangat bagus," katanya.
Tidak hanya sekedar kata-kata ikut amnesty, dia mengaku sedang mempersiapkan berkas-berkasnya dalam rangka untuk mengikuti amnesty pajak. Wendy berencana akan menyerahkan berkas-berkasnay pada pekan depan.
Setelah selesai di lantai 3A Ken beserta rombongan terus turun melakukan sosialisasi setiap lantai hingga ke lantai SL (Semi Lobi). Dalam setiap lantainya dia mengunjungi dua sampai tiga pedagang untuk mengajak ikut amnesty pajak.
Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) DJP Jakarta Pusat Wahju K Tumakaka. Saat meninjau lokasi dia menyapaiakn akan membuat counter-counter paja di pasar Tanah Abang. "Nantinya setiap lantai akan kita buka counter," ungkapnya.
Hal ini untuk memudahkan para pedagang untuk mengikuti amnesty pajak. Wahju maklum bahwa pedagang itu akan merasa rugi kalau harus berlama-lama mengantri di kantor pajak. Belum lagi antara tempat tinggal dengan tokonya itu ada yang jauh jadi akan memakan waktu untuk ikut amnesty. maka dari itu untuk jemput bola akan segera dibuat counter di pasar Tanah Abang.
Kemudian dia juga menyampaikan potensi yang ada di pasar Tanah Abang ini sangat besar, berdasarkan data yang dimilikinya itu bisa mencapai 24.000 wajib pajak dan kebanyakan bersekala UKM. Namun untuk potensi penerimaanya Wahju mengelak dengan alasan yang terpenting adalah memperbesar smdata base wajib pajak.
Selain di Tanah Abang, Wahju juga mengaku sudah melakukan sosialisasi di cempaka putuh dan di pasar-pasar beserta mal-mal yang ada di bilangan Jakarta Pusat. Menurutnya di daerah-daerah lain juga sama sudah dilakukan seperti Glodok, Roxy dan lainnya.
Sementara Developer Pasar Tanah Abang Bolk A dan B Djan Farid menyampaikan akam membantu menjebantani antara DJP dengan pemilik kios dan toko di tanah abang. Terutama terkait counter untuk pelayanan amnesty pajak. "Nanti kami akan umumkan lewat speaker, supaya mereka mengerti," ungkapnya.3
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News