Reporter: Handoyo | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Pu-Pera) tahun depan diroyeksi tidak akan maksimal. Pasalnya, usulan menteri 2016 sebesar Rp 178,22 triliun, hanya disetujui pagu indikatifnya sebanyak Rp 102,55 triliun.
Menteri PU-Pera Basuki Hadimuljono mengatakan, bila anggaran yang diberikan pada tahun depan tidak bertambah lagi, akan ada program pekerjaan yang akan tertunda. "Ada program misalnya untuk selain kedaultan pangan," kata Basuki tanpa merinci, Rabu (10/6).
Atas kondisi tersebut, Kementerian Pu-Pera mengusulkan penyesuaian pagu indikatif untuk tahun depan sebesar Rp 126,18 triliun. Anggaran tersebut, paling besar dialokasikan untuk penyelenggaraan jalan sebesar Rp 55,69 triliun.
Basuki bilang, bila dana yang diharapkan tersebut tidak datang, program pembangunan waduk untuk tahun depan diperkirakan hanya cukup untuk empat waduk saja. Padahal, bila anggaran sebanyak Rp 178 triliun di setujui maka pembangunan sebanyak delapan waduk.
Tahun ini, pemerintah merencanakan pembangunan 13 waduk. Hingga saat ini setidaknya sudah ada empat waduk yang sudah selesai dibangun. Empat yang lain akan dilakukan kontrak pada minggu depan. Sedangkan lima sisanya dalam tahap lelang.
Sementara itu, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PU-Pera Hediyanto menambahkan, dengan adanya pemangkasan anggaran tersebut tentu tidak sedikit program yang pemerintah yang akan terganggu.
Dia mencontohkan, untuk program jalan tol trans Papua penyelesaian pengerjaan dapat terganggu dengan penurunan pagu anggaran tersebut. Selain itu, pembangunan inrastruktur di perbatasan, serta rekonsteruksi dan pelebaran jalan akan terkurangi.
Program Kementerian Pu-Pera untuk jangka waktu bebrapa waktu kedepan antara lain jalan tol trans Papua yang menghabiskan Rp 12,5 triliun selama empat tahun. Penyelesaian jalur perbatasan yang belum menyambung sepanjang 750 kilometer (km). Revitalisasi danau, pembangunan di pintu masuk perbatasan, serta menyelesaikan proyek trans Jawa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News