Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pagu indikatif untuk Kementerian Pertanian (Kementan) pada tahun 2022 sebesar Rp 14,51 triliun. Pagu indikatif ini berdasarkan surat bersama pagu indikatif nomor S-361/MK.02/2021 dan nomor B.238/M.PPN/D.8/PP/04.02/04/2021.
"Pagu indikatif Kementan nilainya Rp 14,51 triliun, dengan rincian yang sangat sederhana. Pertama, terkait dengan operasional jumlahnya Rp 3,45 triliun, dan belanja non operasional Rp 11,05 triliun," kata Sekretaris Jenderal Kementan Kasdi Subagyono dalam Rapat Dengar Pendapat dengan komisi IV DPR, Senin (24/5).
Dia menjelaskan, dengan total pagu indikatif ini, rinciannya untuk masing-masing eselon I antara lain, untuk Sekretariat Jenderal sebesar Rp 1,65 triliun, Inspektorat Jenderal Rp 97,67 miliar, Ditjen Tanaman Pangan Rp 1,76 triliun, Ditjen Hortikultura Rp 1,04 triliun, Ditjen Perkebunan Rp 1,3 triliun, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Rp 1,85 triliun.
Ada juga Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian mendapatkan Rp 2,69 triliun, Badan Litbang Pertanian Rp 1,3 triliun, Badan PPSDM Pertanian 1,09 triliun, Badan Ketahanan Pangan Rp 577 miliar dan Badan Karantina Pertanian sebesar Rp 1,1 triliun.
Kasdi menambahkan, pihaknya melaporkan pagu indikatif ini kepada Komisi IV DPR untuk mendapatkan masukan dan arahan terkait anggaran untuk tahun mendatang.
"Masih ada 2 step lagi, pagu anggaran dan pagu alokasi anggaran, artinya ini kami laporkan untuk mendapatkan masukan dan arahan dari komisi IV DPR RI untuk mewujudkan proporsi alokasi yang lebih baik lagi pada saat ini," jelas dia.
Baca Juga: Pada tahun ini, Bulog yakin tak perlu mengimpor beras
Sementara itu, anggota Komisi IV DPR Muhtarom turut menyoroti pagu indikatif Kementan di 2022 ini. Menurutnya, anggaran Kementan sebaiknya tidak dipotong di tahun mendatang.
"Seharusnya anggaran Kementan tidak dipotong, mengingat sektor pertanian adalah salah satu sektor yang tetap bisa berproduksi walaupun kondisi pandemi seperti ini," jelas Muhtarom.
Hal senada pun disampaikan oleh anggota Komisi IV DPR Budisatrio Djiwandono. Dia mengaku khawatir atas pagu indikatif Kementan 2022 yang menurutnya paling rendah dibandingkan beberapa tahun terakhir.
"Saya khawatir pagu indikator di 2022 yang hanya Rp 14,51 triliun, nanti kalau terkena pemotongan lagi, refocusing lagi mau kemana dunia pertanian Indonesia, mau kemana pemulihan ekonomi nasional, mau kemana nasib para petani yang sama-sama harus kita perhatikan dan harus diperjuangkan," katanya.
Karenanya, dia pun meminta agar Kementan turut berjuang agar Kementan mendapatkan pagu yang lebih berpihak pada pertanian Indonesia.
Selanjutnya: Masih Koordinasi Antar Kementerian, Holding BUMN Pangan Ditarget Terbentuk September
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News