kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pagu indikatif BPS tahun 2021 sebesar Rp 5,2 triliun, ini kegunaannya


Rabu, 24 Juni 2020 / 19:03 WIB
Pagu indikatif BPS tahun 2021 sebesar Rp 5,2 triliun, ini kegunaannya
ILUSTRASI. Kepala BPS Suhariyanto


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mendapat pagu indikatif anggaran tahun 2021 sebesar Rp 5,2 triliun. Rencananya, pagu indikatif tersebut akan digunakan untuk kegiatan statistik yang lebih terkonsentrasi pada indikator strategis dalam asumsi makro di tahun 2021.

Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, nantinya dalam penggunaan pagu indikatif 2021 sebesar Rp 5,2 triliun ini terdiri dari rupiah murni dan Penerimaan Negara Bukan Pajak sehingga tidak ada lagi dana pinjaman luar negeri atau hibah di tahun 2021.

“Kami usulkan di tahun 2021 nanti, pagu indikatif BPS adalah sebesar Rp 5,2 triliun,” Kata Suhariyanto dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (24/6).

Baca Juga: Harapan Menkeu program Pemerintah memberi hasil pada kuartal II dan Kuartal IV 2020

Kepala BPS juga merinci, nantinya belanja pagu tersebut akan digunakan untuk lebih berkonsentrasi kepada berbagai indikator strategis yang menjadi target pembangunan di dalam asumsi makro misalnya pengangguran, kemiskinan, rasio gini, serta inflasi yang tetap menjadi hal penting yang harus dilakukan oleh BPS.

Nantinya, akan ada beberapa aktivitas baru beserta dana yang dibutuhkan dan dilakukan BPS di tahun 2021 yakni meliputi pendataan baru passanger exit survey sebesar Rp 2,09 miliar, metropolitan statistical area (MSA) dimana yang menjadi salah satu permintaan dari Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) terkait kegiatan ekonomi yang tidak hanya terpaku pda batas-batas geografis namun juga akan melebar tergantung pada mobilitas penduduk. Bisa antar kecematan , kabupaten yg berbeda, atau antar desa.

“Jd ke depan ini menjadi sebuah antisipasi dengan adanya revolusi industri 4,0,” Tambahnya.

Selain itu juga, aktivitas baru lainnya yang akan dilakukan yakni survey pertanian terintegritas yang membutuhkan dana sekitar 72,42 miliar dari pagu indikatif 2021.

Baca Juga: Pasar bahan pokok tetap mendaki

Survei tersebut meliputi indikator lain seperti pendataan industri penggilingan padi untuk mengetahui stok beras yang ada di penggilingan agar tidam hanya terpaku pada produksi namun juga jalur distribusi, kemudian juga dari komoditas perikanan yang menjadi konsentrasi BPS terutama nelayan lapisan bawah dan pembudidaya rumput laut yang perlu di kembangkan.

“Sementara dana yang paling besar adalah sensus penduduk 2020 lanjutan dari pagu indikatif di tahun 2021,” Tutupnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×