kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harapan Menkeu program Pemerintah memberi hasil pada kuartal II dan Kuartal IV 2020


Rabu, 24 Juni 2020 / 09:00 WIB
Harapan Menkeu program Pemerintah memberi hasil pada kuartal II dan Kuartal IV 2020


Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pemerintah akan berupaya keras agar kuartal III-2020 dan kuartal IV-2020 ini bisa menjadi titik balik pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Menkeu berharap berbagai kebijakan pemerintah yang telah diambil saat ini bisa berjalan efektif sehingga membuahkan hasil pada kuartal III-2020 dan Kuarta IV 2020 mendatang.

Menurut Menkeu dengan melihat proyeksi pertumbuhan negatif di kuartal II-2020 yang sebentar lagi berakhir, Pemerintah akan fokus pada langkah-langkah mitigasi perlambatan ekonomi secara lebih mendalam dan upaya pemulihan ekonomi di kuartal III-2020 maupun dan kuartal IV-2020. 

Karena itu dengan berbagai kolaborasi, Menkeu berharap pertumbuhan kuartal III dapat terjaga agar tidak menyentuh level negatif. Dengan demikian pada kuartal IV pun pertumbuhan akan sedikit naik di kisaran 1% – 3,4%. 

Proyeksi ini lanjut Menkeu, sejalan dengan akselerasi belanja pemerintah. Khususnya belanja perlindungan sosial dan insentif dunia usaha yang sudah mulai dirasakan. Selain itu juga berbagai program Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang juga sudah mulai jalan.⁣

Pemerintah dan DPR RI telah menyepakati besaran Asumsi Dasar Ekonomi Makro dan Target Pembangunan dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal 2021 (KEM-PPKF) Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negaa (RAPBN) 2021. 

Asumsi Dasar Ekonomi Makro dan Target Pembangunan dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal 2021 ini akan menjadi dasar pemerintah untuk menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2021 yang akan disampaikan kepada DPR dalam bentuk nota keuangan RAPBN 2021 pada pertengahan Agustus 2020 mendatang.

Asumsi Dasar Ekonomi Makro:⁣

  • - Pertumbuhan Ekonomi (%, YoY) 4,5 – 5,5⁣
  • - Inflasi (%) 2,0 – 4,0⁣
  • - Nilai Tukar Rupiah (IDR/USD) 13.700 – 14.900⁣
  • - Suku Bunga SBN 10 Tahun (%) 6,29 – 8,29⁣

Target Pembangunan:⁣

  • - Tingkat Pengangguran Terbuka (%)7,7 – 9,1⁣
  • - Tingkat Kemiskinan (%) 9,2 – 9,7⁣
  • - Gini Rasio (indeks) 0,377 – 0,379⁣
  • - IPM (indeks) 72,78 – 72,95⁣

Indikator Pembangunan:⁣

  • - Nilai Tukar Petani (NTP) 102 – 104⁣
  • - Nilai Tukar Nelayan (NTN) 102 – 104⁣

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan hal ini melalui akun instagramnya yang diunggah pada Selasa (23/6) malam.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Apakah pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu kembali pulih di 2021? Apa pendapatmu? ⁣ ⁣ Saya bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas, Gubernur BI, Ketua DK OJK, dan Kepala BPS mendiskusikan hal ini bersama Komisi XI DPR RI dengan sangat produktif pada saat pembahasan Asumsi Dasar Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) dan RAPBN 2021 sebagai bagian dari proses merumuskan RAPBN 2021 (Senin 22 Juni 2020).⁣ ⁣ Dengan melihat proyeksi pertumbuhan negatif di kuartal ke-2 (Q2) yang sebentar lagi berakhir, Pemerintah akan fokus pada langkah-langkah mitigasi perlambatan ekonomi secara lebih mendalam dan pemulihan ekonomi di kuartal ke-3 (Q3) dan kuartal ke-4 (Q4). Dengan berkolaborasi, kami berharap pertumbuhan Q3 dapat terjaga agar tidak menyentuh level negatif. Dengan demikian di Q4 pun pertumbuhan akan sedikit naik di kisaran 1 – 3,4%. Proyeksi ini sejalan dengan akselerasi belanja pemerintah, khususnya perlindungan sosial dan insentif dunia usaha yang sudah mulai dirasakan, serta berbagai program Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang juga sudah mulai jalan.⁣ ⁣ Pemerintah dan DPR pun menyepakati besaran Asumsi Dasar Ekonomi Makro dan Target Pembangunan dalam KEM-PPKF RAPBN Tahun 2021 sebagai berikut. ⁣ ⁣ Asumsi Dasar Ekonomi Makro:⁣ - Pertumbuhan Ekonomi (%, YoY) 4,5 – 5,5⁣ - Inflasi (%) 2,0 – 4,0⁣ - Nilai Tukar Rupiah (IDR/USD) 13.700 – 14.900⁣ - Suku Bunga SBN 10 Tahun (%) 6,29 – 8,29⁣ ⁣ Target Pembangunan:⁣ - Tingkat Pengangguran Terbuka (%)7,7 – 9,1⁣ - Tingkat Kemiskinan (%) 9,2 – 9,7⁣ - Gini Rasio (indeks) 0,377 – 0,379⁣ - IPM (indeks) 72,78 – 72,95⁣ ⁣ Indikator Pembangunan:⁣ - Nilai Tukar Petani (NTP) 102 – 104⁣ - Nilai Tukar Nelayan (NTN) 102 – 104⁣ ⁣ Kita berharap, tanpa mengorbankan sisi kesehatan, di 2021 kinerja ekonomi sosial sudah membaik, kegiatan produktif bisa diperkuat. Belanja penanganan COVID-19 telah didesain untuk mendorong baik sisi demand (yaitu konsumsi, investasi, ekspor) maupun sisi supply (yaitu pemberian insentif dunia usaha termasuk yang padat karya, berdaya ungkit, dan UMKM), agar dunia usaha bangkit lagi.⁣ ⁣

A post shared by Sri Mulyani Indrawati (@smindrawati) on

"Saya bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas, Gubernur Bank Indonesia, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, dan Kepala Badan Pusat Statistik mendiskusikan hal ini bersama Komisi XI DPR RI. Diskusi sangat produktif pada saat pembahasan Asumsi Dasar Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) dan RAPBN 2021 sebagai bagian dari proses merumuskan RAPBN 2021 (Senin, 22 Juni 2020)," kata Sri Mulyani Indrawati.⁣⁣

SELANJUTNYA>>>



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×