kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Pagu indikatif RAPBN 2014 ditambah Rp 50 triliun


Senin, 08 April 2013 / 19:10 WIB
Pagu indikatif RAPBN 2014 ditambah Rp 50 triliun
ILUSTRASI. Cadangan devisa RI turun: Rupiah di cash center sebuah Bank di Jakarta, Jumat (5/7). Cadangan devisa bulan Oktober 2021 diprediksi meningkat.


Reporter: Herlina KD | Editor: Amal Ihsan

JAKARTA. Pemerintah tengah menyiapkan rancangan pagu indikatif dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2014. Untuk kerangka pendanaan alias ketersediaan anggaran (resources envelope) terutama untuk belanja Kementerian/Lembaga, pemerintah mengalokasikan anggaran sekitar Rp 561 triliun. Di luar itu, pemerintah juga akan menambah anggaran sekitar Rp 50 triliun.

Menteri Keuangan Agus Martowardojo menuturkan, pemerintah tengah menyiapkan pagu indikatif untuk tahun 2014. Agus bilang, pemerintah telah mengalokasikan resources envelope sebesar Rp 561 triliun. "Secara riil, di saat nota keuangan disampaikan, resources envelope ini akan ditambah Rp 50 triliun yang digunakan untuk pos biaya pemilu, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), dan terkait sumber daya manusia (kenaikan gaji pegawai)," katanya, Senin (8/4).

Catatan saja, dalam rancangan awal RKP 2014 dan pagu indikatif 2014 menyebutkan, alokasi anggaran untuk pemilu 2014 sebesar Rp 16 triliun. Untuk Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang akan diimplementasikan dalam bentuk BPJS sebesar Rp 8,52 triliun. Jika tambahan alokasi anggaran sebesar Rp 50 triliun, artinya, untukanggaran SDM atau anggaran kenaikan gaji pegawai sekitar Rp 25,48 triliun.

Pagu indikatif tahun 2014 yang sebesar Rp 561 triliun ini lebih besar ketimbang tahun 2013. Seperti diketahui, pada tahun 2013 pemerintah menetapkan pagu indikatif sebesar Rp 541,4 triliun.  Hanya saja, dari jumlah pagu indikatif untuk resources envelope, Agus masih enggan membeberkan berapa besar porsi anggaran untuk belanja modal dan belanja barang.

Namun, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Herry Purnomo menuturkan, saat ini pemerintah masih mengidentifikasi program-program yang bisa masuk ke dalam APBN 2014. Untuk belanja modal, "Prosentasenya kita ingin sebesar-besarnya. Kalau dari identifikasi awal sekitar Rp 200 triliunan," kata Herry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×