CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Otorita IKN : Lebih Dari 220 Investor Minat Berinvestasi di IKN


Selasa, 23 Mei 2023 / 18:26 WIB
Otorita IKN : Lebih Dari 220 Investor Minat Berinvestasi di IKN
ILUSTRASI. Foto aerial hunian pekerja konstruksi IKN di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (16/3/2023). Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengatakan, minat investor untuk berinvestasi di IKN telah lebih dari 200 investor.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengatakan, minat investor untuk berinvestasi di IKN telah lebih dari 200 investor.

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono menyampaikan bahwa pembangunan IKN jangan hanya dilihat hingga tahun 2024. Sebab pembangunan IKN akan bertahap hingga 2045.

Bambang menyebut, saat ini telah ada lebih dari 200 letter of intent (LoI). Jumlah itu terdiri dari investor dalam dan luar negeri.

"Total ya letter of intent, keinginan dari calon investor dalam dan luar negeri kira kira lebih dari 220 letter of intent. Kemudian untuk macul di lapangan (realisasi investasi) butuh waktu ya," ucap Bambang sela-sela acara Sosialisasi PP nomor 12 tahun 2023, Selasa (23/5).

Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham INKP, AMRT, dan MDKA dari Ajaib Sekuritas Hari ini (23/5)

Bambang menyebut, setelah menyampaikan LoI, tahapan selanjutnya adalah non disclosure agreement (NDA). Melalui NDA, Otorita IKN menyampaikan data-data detail kepada investor supaya investor bisa mengkalkulasi investasi yang akan ditanamkan. Data tersebut tidak boleh diberikan ke pihak lain.

Bambang mengatakan, proses pembicaraan dengan investor tidak alot karena proses pembicaraan membutuhkan waktu.

Bambang menyebut ketika investor ingin berinvestasi maka akan mengkalkulasi tingkat profitabilitas, risiko, melihat topografi, kontur dan progres konstruksi di lapangan. Misalnya terkait ketersediaan jalan, jaringan telekomunikasi, energi, air, dan lainnya.

Baca Juga: Otorita IKN: 17 Negara Minat Berinvestasi di IKN

Ketika ditanya apakah realisasi investasi dari sektor swasta dapat terjadi di 2024, Bambang berharap realisasi dari sektor swasta dapat segera terealisasi.

"Nanti kita lihat ya karena dari LoI kan biasanya mereka minta ke kita apa yang disebut NDA. NDA kalo tidak salah 36 plus," ujar Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×