Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) menetapkan hasil penjualan obligasi negara ritel seri ORI 011 sebesar Rp 21,22 triliun dari target indikatif Rp 20 triliun. Jumlah investor baru yang membeli ORI 011 pun bertambah.
Dirjen Pengelolaan Utang Robert Pakpahan mengatakan jumlah investor baru dalam ORI011 sebesar 20.418. "Dari investor ORI001 sampai dengan ORI011 jumlah investornya 179.971," ujar Robert dalam konferensi persnya di Jakarta, Senin (20/10).
Total pemesan ORI011 sendiri sebesar 35.024 investor. Bila dibanding dengan ORI010 tahun lalu, jumlah pemesan ORI011 turun 9,87%.
Adapun total volume pemesanan ORI 011 dari 1-16 Oktober mencapai Rp 21,34 triliun. Jumlah pemesan ORI 011 terbesar berada pada kisaran Rp 100 juta-Rp 500 juta dengan persentase 34,4%.
Berdasarkan kelompok umur, jumlah pemesan terbesar berada pada kelompok usia di atas 40 tahun dengan persentase 72,9%. Wiraswasta menjadi kelompok profesi terbesar pembeli ORI 011 dengan persentase 26,35%, diikuti pegawai swasta, ibu rumah tangga, Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan TNI Polri. "Dengan rata-rata volum per pemesan adalah Rp 606 juta," terang Robert.
Berdasarkan wilayah, sama seperti tahun lalu, ORI 011 didominasi oleh pembeli asal DKI Jakarta dengan nilai Rp 8,44 triliun. DKI Jakarta memesan 39,8% dari total jumlah pemesan.
Setelah DKI Jakarta diikuti Jawa Timur dengan nilai pemesan Rp 3,25 triliun dan Jawa Barat dengan nilai Rp 2,64 triliun.
Adapun tingkat kupon alias yield OR I011 yang ditetapkan pemerintah sebesar 8,5% per tahun. Tenor yang ditetapkan pemerintah adalah tiga tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News