Sumber: Bloomberg | Editor: Noverius Laoli
Menurutnya, aset ini menjaga nilai kekayaannya dan memungkinkan pengiriman dana ke luar negeri tanpa harus membawanya secara fisik.
“Prospek ekonomi Indonesia dan risiko stabilitas politik sangat mengkhawatirkan,” tambahnya.
Sejak Oktober, Prabowo memperluas peran militer, meningkatkan belanja negara, serta membawa perusahaan-perusahaan BUMN lebih dekat ke dalam pengaruhnya. Ia menargetkan pertumbuhan ekonomi sekitar 8% per tahun, angka yang bahkan sulit dicapai oleh China.
Baca Juga: Menanti Langkah Berani Prabowo Buru Pajak Orang Kaya Indonesia
Jika target itu ingin dicapai, diperlukan belanja pemerintah besar-besaran, yang berpotensi meningkatkan defisit fiskal, utang, pajak, serta inflasi. Meski belum sebanding dengan eksodus modal tahun 1998 saat krisis ekonomi Asia, tren arus keluar dana saat ini terus meningkat.
Sebagian dana digunakan untuk membeli properti atas nama keluarga atau teman guna menghindari deteksi.
Beberapa orang kaya bahkan memperoleh visa kerja di Dubai untuk mendirikan perusahaan cangkang yang digunakan dalam pembelian real estat.
Timur Tengah semakin menjadi tujuan bagi aset warga Indonesia yang ingin menghindari pengawasan ketat perbankan Singapura.
Bank di negara tersebut memperketat uji tuntas dan pemantauan transaksi setelah kasus pencucian uang besar-besaran baru-baru ini.
Baca Juga: 10 Juta Orang Kaya Doyan Belanja di Luar Negeri, Ekonomi Indonesia Bisa Merugi
Mata uang kripto menjadi solusi bagi sebagian orang kaya dalam mengatasi pengawasan ini. USDT kini semakin populer di Indonesia untuk konversi mata uang dan transfer dana besar ke luar negeri, terutama dalam jumlah lebih dari US$ 100.000.