kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Optimisme konsumen meningkat pada November 2019, ini tanggapan para ekonom


Kamis, 05 Desember 2019 / 20:07 WIB
Optimisme konsumen meningkat pada November 2019, ini tanggapan para ekonom
ILUSTRASI. Gedung kantor pusat Bank Indonesia, Jakarta.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Optimisme konsumen terhadap kondisi perekonomian Indonesia pada November 2019 terlihat menguat. Bank Indonesia (BI) mencatat Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada November 2019 sebesar 124,2 atau meningkat dari bulan Oktober 2019 yang sebesar 118,4.

Menurut Danareksa Research Institute (DRI), peningkatan optimisme masyarakat pada bulan tersebut disebabkan oleh meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Baca Juga: NPF dikabarkan menggunung, begini kata manajemen Bank Muamalat

"Yaitu dalam hal meningkatkan kondisi ekonomi, mengendalikan harga, dan menegakkan hukum," ujar Head of DRI Moekti Soejachmoen pada Kontan.co.id, Kamis (5/12).

Selain itu, dalam bulan November 2019 tersebut, Moekti juga menilai masyarakat tidak terlalu khawatir terhadap kenaikan harga pangan dan juga harga barang yang ditetapkan oleh pemerintah, seperti gas LPG. Ini pun juga disebabkan oleh penurunan harga pangan dalam 3 bulan terakhir.

Sementara ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira memandang bahwa optimisme konsumen ini ditunjang oleh berhasilnya upaya pemerintah dalam menjaga harga bahan pangan sehingga inflasi tetap rendah.

Baca Juga: Hentikan operasi, Rabobank masih buka peluang bagi investor yang ingin masuk

Selain itu, yang menjaga optimisme kelas bawah adalah bantuan sosial (bansos) yang bisa menjadi penunjang konsumsi kelas bawah. Adanya wacana kartu pra kerja pun disebut sebagai salah satu penunjang optimisme masyarakat yang naik.

"Jadi, tekanan biaya dari sisi bahan pangan dan yang lainnya, khususnya kelas menengah bawah masih terjaga," kata Bhima.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×