Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli
Efek perlambatan ekonomi dan perdagangan global semacam itu, menurutnya, akan lebih parah jika kebijakan makroekonomi tidak mampu merespons secara penuh untuk menangkis (offset) tekanan ekonomi akibat terbatasnya ruang kebijakan.
Namun, ia menilai, tingkat pendapatan yang dalam tren meningkat, tren tingkat kemiskinan yang menurun, serta kebijakan suku bunga acuan yang melonggar harusnya dapat menopang perekonomian.
“Hal-hal itu harusnya dapat memastikan bahwa permintaan sektor swasta tetap terjaga kuat,” tutur Boone.
OECD memandang, negara emerging-markets seperti India, Mexico, Brasil, Rusia, dan Indonesia memiliki keuntungan dengan kebijakan nilai tukar fleksibel (flexible exchange rate frameworks) dan eksposur utang luar negeri yang terkendali.
Baca Juga: Ini komentar mantan dirjen pajak soal pajak over the top
Dengan tingkat inflasi yang tetap rendah, kebijakan moneter akomodatif dapat terus berlanjut. Namun di samping itu, OECD mendorong penguatan kebijakan fiskal pada negara emerging markets untuk mengimbangi instrumen moneter suku bunga acuan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News