Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Bulog menyebut, penyaluran beras impor untuk memenuhi kebutuhan masyarakat telah dilakukan di seluruh wilayah Indonesia kecuali Nusa Tenggara Barat (NTB).
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, NTB menjadi satu-satunya wilayah yang belum kemasukan beras impor.
"Sampai hari ini saya bersyukur dan alhamdulillah bahwa NTB tidak kemasukan beras dari luar (daerahnya), apalagi impor. Satu-satunya wilayah di Indonesia yang sekarang ini yang tidak kemasukan beras impor itu tinggal NTB," kata pria yang akrab disapa Buwas tersebut di Kantor Pusat Perum Bulog, Rabu (18/10).
Baca Juga: Buwas: 500.000 Ton Beras Impor Tambahan Akan Masuk pada Pertengahan Desember
Kondisi berbeda terjadi di salah satu provinsi yang menjadi lumbung padi nasional seperti Sulawesi Selatan. Sulawesi Selatan sudah memerlukan pasokan beras impor untuk memenuhi kebutuhan daerahnya.
Hal tersebut di luar perkiraan Buwas. Sebab, Sulawesi Selatan diperkirakan akan mampu memenuhi kebutuhan beras daerah sendiri.
Menurutnya, hal tersebut bukan karena produksi Sulawesi Selatan yang kurang. Melainkan di sana tidak ada pengaturan mengenai jumlah beras yang keluar dari Sulawesi Selatan.
"Jadi sampai hari ini sudah masuk beras untuk Sulawesi Selatan dari impor sudah 70.000 ton. Miris kan. Tapi bukan salahnya Sulawesi Selatan. Karena kekurangan beras di wilayah lain. Diserap oleh wilayah lain akhirnya Sulawesi Selatan kekurangan," kata Buwas.
Menurutnya, pemerintah daerah bisa mengambil kebijakan seperti yang dilakukan Provinsi Lampung. Di Lampung pemerintah daerahnya mengatur mengenai pengeluaran gabah dan beras. Sehingga produksi dipastikan mencukupi untuk pemenuhan wilayahnya dahulu baru ke wilayah lain.
"Seperti di Lampung sudah ada salah satunya pengaturan bahwa tidak boleh, gabah keluar dari Lampung harus berupa beras. Beras itu juga nanti dibatasi, kemana ini beras, dengan jumlah berapa. Di Lampung udah. Harapan saya seperti itu ya," imbuhnya.
Meski demikian, Bulog memastikan stok cadangan beras pemerintah aman untuk pemenuhan intervensi harga dan pasokan di masyarakat.
"Tapi saya bilang, nggak usah panik masyarakat karena kebutuhan tercukupi dan ada. Nggak usah dipersoalkan berasnya dari mana. Penting kebutuhan tercukupi dan ada. Harganya murah dan stoknya aman," ujarnya.
Baca Juga: Tak Bebani APBN, Impor Beras akan Bantu Menjangkar Inflasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News