Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal-I 2021 mencatat surplus, setelah pada kuartal IV-2020 mengalami defisit.
NPI pada tiga bulan pertama tahun ini mencatat surplus sebesar US$ 4,1 miliar, sementara pada kuartal akhir tahun lalu mencetak defisit sebesar US$ 0,2 miliar.
“Surplus dialami oleh NPI sehingga menopang ketahanan eksternal,” ujar Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono dalam laporannya, Jumat (21/5).
Erwin lalu mengatakan, surplus tersebut berasal dari surplus transaksi modal dan finansial yang melampaui defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) yang rendah.
Baca Juga: Ini alasan ekonom Bank Mandiri proyeksi BI pertahankan suku bunga hingga akhir 2021
CAD pada kuartal I-2021 tercatat defisit sebesar US$ 1,0 miliar atau 0,4% dari Produk Domestik Bruto (PDB), setelah pada triwulan sebelumnya mencatat surplus sebesar US$ 0,9 miliar atau setara 0,3% dari PDB.
Rendahnya CAD didukung oleh capaian surplus neraca barang akibat perbaikan kinerja ekspor seiring peningkatan permintaan dari negara mitra dagang dan kenaikan harga komoditas dunia.
Sejalan dengan kinerja ekspor yang positif dan permintaan domestik yang melanjutkan perbaikan, kinerja impor juga meningkat cukup tinggi sehingga menahan surplus neraca barang lebih lanjut.
Sementara itu, defisit neraca jasa meningkat, antara lain disebabkan oleh defisit jasa transportasi yang melebar akibat peningkatan pembayaran jasa freight seiring kenaikan impor barang.
Di sisi lain, defisit neraca pendapatan primer tercatat lebih rendah dibandingkan dengan capaian pada kuartal sebelumnya sejalan dengan penurunan pembayaran kupon dan dividen investasi portofolio.
Lebih lanjut, transaksi modal dan finansial pada kuartal I-2021 mencatat surplus, terutama ditopang oleh investasi portofolio. Transaksi modal dan finansial mencatat surplus sebesar US$ 5,6 miliar alias 2,0% PDB, setelah pada kuartal sebelumnya mencatat defisit US$ 1,0 miliar dolar AS 0,4% dari PDB.
Di tengah kondisi tersebut, aliran masuk modal asing dalam bentuk investasi portofolio makin meningkat seiring persepsi positif investor terhadap prospek perbaikan perekonomian domestik yang tetap terjaga di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih berlangsung.
Investasi portofolio mencatat net inflows sebesar US$ 4,9 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan capaian surplus pada triwulan sebelumnya sebesar US$ 2,0 miliar, terutama didorong oleh penerbitan global bonds dan peningkatan aliran masuk modal asing di pasar saham.
Baca Juga: Defisit tipis transaksi berjalan kuartal I-2021 bukti progres pemulihan ekonomi
Investasi langsung juga mencatat untung sebesar US$ 4,1 miliar, melanjutkan capaian surplus pada triwulan sebelumnya sebesar US$ 4,2 miliar, terutama dalam bentuk modal ekuitas.
Sementara itu, transaksi investasi lainnya mencatat defisit yang lebih rendah antara lain disebabkan oleh penurunan penempatan simpanan di luar negeri.
Ke depan, BI akan mencermati dinamika perekonomian global yang dapat mempengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat bauran kebijakan guna menjaga stabilitas perekonomian, serta melanjutkan koordinasi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas terkait guna memperkuat ketahanan sektor eksternal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News