Reporter: Teodosius Domina | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Persatuan pekerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tergabung dalam Wadah Pegawai KPK menegaskan bahwa intimidasi terhadap salah satu anggotanya tidak akan menurunkan nyali dalam bekerja. Wadah Pegawai KPK tetap berkomitmen tinggi tanpa pandang bulu mengusut kasus dugaan korupsi.
Diberitakan sebelumnya, penyidik KPK, Novel Baswedan yang juga Ketua Wadah Pegawai KPK disiram air keras oleh orang tidak dikenal. Kini, Novel Baswedan pun terbaring di rumah sakit.
"Peristiwa ini bukanlah peristiwa pertama kali kepada Novel Baswedan, melainkan peristiwa berulang yang pernah dilakukan terhadap beliau, mulai dari intimidasi, tabrak lari sampai dengan peristiwa hari ini, penyiraman air keras," begitu bunyi rilis dari Wadah Pegawai KPK.
Wadah Pegawai KPK pun mengutuk keras perbuatan biadab tersebut sebagai bentuk dari teror dan bagian dari upaya pelemahan KPK dan perlawanan balik terhadap pemberantasan korupsi.
"Kami tegaskan bahwa selangkah pun kami tidak akan mundur, apapun risikonya, karena kami yakin perjuangan pemberantasan korupsi tidak boleh berhenti dengan ancaman, intimidasi maupun serangan apapun juga," tambahnya lagi.
Hal yang sama diungkapkan oleh para aktivis anti korupsi yang tergabung dalam ICW. "Teror terhadap Novel sudah beberapa kali dilakukan. Diduga kuat, aksi serangan terhadap Novel kali ini berkaitan erat dengan kasus korupsi E-KTP yang tengah diusut KPK. Teror terhadap Novel harus dilihat sebagai ancaman terhadap agenda pemberantasan korupsi," ujar Adnan Topan Husodo, Koordinator ICW dan Lalola Easter Kaban,Peneliti Hukum ICW dalam rilis, Selasa (11/4)
ICW pun menuntut agar Presiden Joko Widodo dan Kapolri untuk mengambil sikap tegas dengan mengusut pelakunya sesuai azas hukum.
"Masyarakat Indonesia perlu tahu siapa dalang dibalik aksi teror yang dilakukan kepada Novel Baswedan. Presiden Jokowi dan Kapolri juga harus meningkatkan upaya untuk memberikan rasa aman dan perlindungan bagi siapapun yang bekerja untuk melawan korupsi di Indonesia," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News