Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bicara soal keberanian saat ditanya perkembangan normalisasi Sungai Ciliwung.
Saat ini, progres normalisasi Sungai Ciliwung oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih terkendala pembebasan lahan.
"Nah, itu tadi, harus ada keberanian juga kalau enggak mau ada pergeseran, ya banjir seperti ini. Kan dulu enggak ada itu, sekarang ada, jadi sempit. Air susah ngalir, ya meluap. Itu kan logika," kata Luhut, Jumat (3/1).
Baca Juga: BMKG: Hari ini hujan berpotensi mengguyur Banten dan 23 Provinsi Lain
Sementara terkait silang pendapat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Luhut meminta agar tidak perlu diperlebar masalahnya.
"Jangan dibesarin lah. Pak Basuki dan Pak Gubernur (Anies Baswedan) sudah sepakat. Jangan pikir negatif," ujar dia.
Meski begitu, Luhut menilai, pembebasan lahan memang harus segera agar pembangunan sudetan di Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT) bisa berjalan.
Sebab, sudetan akan mengalihkan aliran air dari Sungai Ciliwung ke BKT sehingga banjir di Jakarta bisa dihindari.
Tapi di sisi lain, Luhut setuju dengan Anies. Ia menganggap, pembenahan di hulu Sungai Ciliwing, di daerah Bogor, perlu dilakukan.
Baca Juga: Dokumen penting rusak kebanjiran? Pulihkan dengan restorasi gratis di ANRI
"Bagaimana pun juga hulu memang harus diperbaiki juga. Cuma air itu kan lewat kalau di tengah terhambat mana bisa lewat maka harus dibersihkan. Lalu sudetan itu juga harus dibebaskan lahannya yang 600 meter biar jalan," imbuhnya.
Sedang terkait banjir di kawasan Bandara Halim Perdanakusuma, Luhut menampik hal tersebut ada hubungannya dengan pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung.
Penulis: Ade Miranti Karunia
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Luhut Bicara soal Keberanian Saat Bahas Mandeknya Normalisasi Ciliwung"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News