kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.794   1,00   0,01%
  • IDX 7.470   -9,22   -0,12%
  • KOMPAS100 1.154   0,14   0,01%
  • LQ45 915   1,41   0,15%
  • ISSI 226   -0,75   -0,33%
  • IDX30 472   1,48   0,31%
  • IDXHIDIV20 570   2,21   0,39%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 140   0,97   0,69%
  • IDXQ30 158   0,51   0,33%

Nilai Tukar Rupiah Tahun 2024 Dipatok Rata-rata Rp 14.700-Rp 15.300 per Dolar AS


Senin, 22 Mei 2023 / 11:23 WIB
Nilai Tukar Rupiah Tahun 2024 Dipatok Rata-rata Rp 14.700-Rp 15.300 per Dolar AS
ILUSTRASI. Pemerintah memperkirakan nilai tukar rupiah pada tahun 2024 bergerak di kisaran Rp 14.700 hingga Rp 15.300 per dolar AS. /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memperkirakan nilai tukar rupiah pada tahun 2024 bergerak secara rata-rata di kisaran Rp 14.700 hingga Rp 15.300 per dolar AS. 

Batas bawah rata-rata rupiah pada tahun depan, lebih kuat dibandingkan dengan asumsi rata-rata rupiah pada tahun 2023 yang sebesar Rp 14.800 per dolar AS. 

Dalam dokumen Kerangka Ekonomi Makro dan dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF), pemerintah menunjukkan optimismenya bahwa rupiah akan terjaga seiring dengan perbaikan kondisi ekonomi domestik. 

Baca Juga: Rupiah Spot Menguat Terhadap Dolar AS Pada Senin (22/5) Pagi

Kinerja dan kondisi pasar keuangan dan modal yang lebih baik, dipercaya mampu mendukung kepercayaan asing sehingga memancing arus modal masuk ke Indonesia. 

Pada waktu yang sama, perbaikan dan pengembangan sektor riil dan industri juga akan mengundang masuknya investasi dan peluang bagi kinerja ekspor Indonesia. 

Meski begitu, pemerintah tak menutup mata dengan potensi risiko, yang datang baik dari sisi global maupun dari dalam negeri. 

Dari sisi global, ada potensi pelonggaran kebijakan moneter global yang lebih lambat dari perkiraan yang dapat mendorong gejolak arus modal ke Indonesia. 

Dari dalam negeri, perbaikan ekonomi yang terjadi akan mendorong impor yang besar. Ini akan mengurangi daya dukung neraca perdagangan dan neraca transaksi berjalan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×